Usai HUT Bhayangkara, Garda Metal FSPMI Langsung Tancap Gas

Usai HUT Bhayangkara, Garda Metal FSPMI Langsung Tancap Gas

Purwakarta – Tak butuh waktu lama bagi Garda Metal, pilar militansi buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), untuk kembali menyalakan bara api semangat perjuangan. Usai turut ambil bagian dalam peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-79 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada 1 Juli lalu, Garda Metal FSPMI Purwakarta langsung menggelar kegiatan yang sarat makna, yaitu Jambore Garda Metal ke-2, yang digelar pada 5-6 Juli di kawasan Taman Batu, Bojong, Purwakarta.

Jambore ini bukan sekadar kemah biasa. Ia adalah ruang pertemuan gagasan dan energi, tempat para buruh dari berbagai sektor serikat pekerja FSPMI yang berada di Kabupaten Purwakarta berbagi pengalaman, dan memperkuat solidaritas.

“Semangat ini kami lanjutkan dari momentum Bhayangkara kemarin. Kalau disana kita berbicara tentang pengabdian kepada bangsa, di sini kita berbicara tentang pengabdian kepada kaum buruh dan rakyat pekerja,” ungkap salah satu peserta Jambore, di sela-sela persiapan acara.

Ia pun menegaskan, kegiatan ini menjadi ajang membangkitkan kembali semangat perjuangan dalam gerakan buruh FSPMI. “Garda Metal tidak ingin perjuangan buruh berhenti karena kita telah mendapatkan apa yang sudah kita miliki saat ini,” pungkasnya.

“Dan dari Jambore inilah kita ingin membentuk kader yang tangguh, bukan sekadar kuat fisik, tapi juga kuat mental dan ideologi. Karena buruh bukan sekadar mesin produksi, tapi manusia yang punya harga diri,” tambahnya.

Taman Batu, suatu tempat pemandian dengan bentang alamnya yang mempesona, dipilih bukan tanpa alasan. Alam yang kuat, dimana bebatuan kokoh tercecer tanpa tergeser oleh derasnya air itu merefleksikan karakter yang ingin ditanamkan kepada setiap anggota Garda Metal. Kuat menghadapi tantangan, kokoh menjaga prinsip, dan tenang dalam berpikir strategis.

Gerakan buruh adalah tentang perjuangan tanpa akhir. Dan Garda Metal tahu betul, perjuangan itu dimulai dari diri sendiri, dari barak kecil bernama Jambore yang bertajuk “Bangkitkan Kembali Semangat Perjuangan Untuk Mempertahankan Eksistensi Organisasi”