Purwakarta, KPonline – Musyawarah Unit Kerja (Musnik) ke-5 Serikat Pekerja PT. Ts Tech Indonesia yang diselenggarakan di Harper Hotel, Purwakarta pada Sabtu 19 Juli 2025 berlangsung bukan sekadar sebagai agenda lima tahunan, tetapi sebagai panggung kebersamaan. Disanalah, Presiden Direktur PT. Ts Tech Indonesia, “Kazuhiko Hibara”, berdiri di atas mimbar dengan kesederhanaan dan ketegasan seorang pemimpin yang telah dua tahun mengarungi samudera tantangan bersama perusahaan ini.
Dengan suara yang tenang namun mengandung denyut rasa, Hibara-san membuka sambutannya bukan dengan angka-angka bisnis atau strategi bisnis yang dingin. Ia memulainya dengan sebuah perenungan. “Dua tahun saya berada di sini,” katanya, “saya datang dan berdiskusi dengan Ketua Serikat. Kami tidak menutupi kenyataan bahwa saat ini adalah masa-masa yang tidak mudah”.
Bukan retorika yang ia sampaikan, melainkan kejujuran. Bahwa dunia bisnis pasca-pandemi tak lagi ramah. Bahwa persaingan semakin rapat. Dan bahwa apa yang dilakukan hari ini akan menentukan apakah kita layak bertahan besok. Tapi, di balik itu semua, ia mengaku melihat sesuatu yang tak ternilai yaitu kesabaran dan tanggung jawab dari para pekerja.
“Saya melihat, dalam kesulitan, para anggota Serikat Pekerja tetap bersikap sabar. Mereka tetap bertanggung jawab pada pekerjaan dan komitmennya terhadap perusahaan. Ini sangat berarti”.
Sejenak suasana ruangan terdiam, seolah semua yang hadir tersentuh oleh pengakuan tulus dari pucuk pimpinan mereka. Dalam dunia industri yang kadang terasa kaku dan penuh tekanan, kata-kata Hibara terasa seperti embun pagi yang menyentuh hati.
Namun Hibara tidak berhenti di sana. Ia menatap ke depan, menembus waktu yang belum tentu ramah.
“Harapan saya ke depan, manajemen dan Serikat Pekerja harus terus bersinergi. Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kita harus percaya satu sama lain, karena hanya dengan kepercayaan dan kerja sama yang kuat, PT TS Tech bisa terus berkembang”.
Dalam sambutannya yang sarat makna korporasi, Hibara membangun jembatan antara dunia manajemen dan dunia pekerja. Ia menyadari bahwa keberhasilan perusahaan tidak berdiri di atas satu pihak, melainkan di atas kemitraan yang saling memahami.
Ia tidak menawarkan solusi instan atau janji manis yang menggantung di langit. Tapi ia menanamkan sebuah “nilai bersama” bahwa masa depan tidak dibentuk oleh satu tangan, melainkan oleh sinergi dua pihak yang mau duduk, bicara, dan percaya.
Di akhir pidatonya, ia tidak mengangkat suara untuk menyemangati. Ia hanya tersenyum kecil dan berkata, “Mari kita terus melangkah bersama. Karena perusahaan ini bukan hanya tentang mesin dan produk, tapi tentang manusia di dalamnya”.
Tepuk tangan pun menggema. Bukan hanya untuk pidato, tapi untuk pengakuan, kejujuran, dan harapan yang datang dari seorang Presiden Direktur yang memilih untuk melihat manusia di balik seragam kerja, dan tidak lupa bahwa perusahaan yang kuat lahir dari hati yang terhubung.
Dalam Musnik V yang digelar PT. Ts Tech Indonesia ini, sambutan Kazuhiko Hibara menjadi pengingat bahwa tantangan zaman tidak akan pernah hilang. Tapi selama masih ada sinergi antara pekerja dan manajemen, selama masih ada ruang untuk bicara dan kepercayaan yang terus dirawat, “masa depan tidak akan pernah suram”.
Sebagaimana pepatah Jepang yang mungkin ia bawa dalam jiwanya. “Ishi no ue ni mo san-nen” bahwa bahkan batu pun akan menjadi hangat jika kita duduki selama tiga tahun. Maka, “kesabaran hari ini adalah pijakan menuju hari esok yang lebih baik”.
Foto by Fajar Setiady