Tri Agung Setiawan: Pekerja Muda Harus Jadi Kekuatan Masa Depan FSPMI

Tri Agung Setiawan: Pekerja Muda Harus Jadi Kekuatan Masa Depan FSPMI
Momen saat Tri Agung Setiawan menyampaikan sambutan dalam Jambore Pekerja Muda FSPMI Jawa Tengah 2025, Sabtu (2/8/2025). Foto: Merlin Sanjaya, MP Jateng

Kendal, KPonline – Dalam momentum Jambore Pekerja Muda FSPMI Jawa Tengah 2025, yang digelar di Promas Greenland, Gonoharjo, Kendal, Sabtu (2/8/2025), Tri Agung Setiawan, selaku Wakil Presiden Bidang Pekerja Muda DPP FSPMI, menyampaikan pesan penting terkait arah gerakan buruh dan peran strategis generasi muda di tubuh organisasi FSPMI.

Tri Agung menjelaskan bahwa Bidang Pekerja Muda di FSPMI lahir secara resmi pada tahun 2021, pasca Kongres VI FSPMI di Purwakarta. Sebelumnya, keberadaan pekerja muda masih berada di bawah koordinasi Bidang Perempuan, namun kini memiliki struktur khusus yang berdiri sendiri. Hal ini menjadi bukti pengakuan organisasi atas pentingnya regenerasi dan kaderisasi.

“Kongres VI tahun 2021 mengusung tema ‘Menyongsong 20 Tahun FSPMI ke Depan’. Artinya, kita harus mulai mempersiapkan sejak sekarang kader-kader terbaik di DPP, DPW, dan seluruh daerah agar FSPMI tetap eksis dan menjadi organisasi pelindung kaum buruh Indonesia,” tegas Tri Agung dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa kehadiran FSPMI di berbagai daerah terbukti mampu membawa perubahan signifikan, khususnya dalam hal kebijakan pengupahan. Daerah-daerah yang sebelumnya tidak memiliki struktur FSPMI cenderung memiliki upah minimum yang rendah. Namun ketika FSPMI hadir dan ikut terlibat dalam Dewan Pengupahan, maka akan terjadi peningkatan dan perbaikan yang nyata.

“Kehadiran FSPMI menjadi motor penggerak perubahan. Maka penting bagi kita untuk menyadari bahwa pekerja muda harus dipupuk, dibangkitkan semangatnya, dan diikat kekuatannya sejak sekarang,” tambahnya.

Dalam sambutannya, Tri Agung juga menekankan pentingnya solidaritas antarpekerja muda lintas kabupaten/kota. Melalui kegiatan seperti Jambore, para peserta dapat saling bertukar cerita, berbagi pengalaman, dan mendiskusikan strategi yang sudah diterapkan di wilayah masing-masing agar bisa direplikasi secara nasional.

“Apa yang kami kerjakan akan kami ceritakan, agar hal yang sama bisa dikerjakan di seluruh wilayah Indonesia. Kita butuh kesadaran kolektif untuk membangun kekuatan gerakan ini bersama-sama,” ujarnya.

Tri Agung juga mengungkapkan bahwa Jambore Pekerja Muda di daerah ini merupakan yang kedua kalinya digelar, setelah sebelumnya sukses dilaksanakan pertama kali di Jawa Timur pada tahun 2024. Ke depan, Jambore akan terus digelar dari satu kota ke kota lainnya, agar semangat dan ideologi perjuangan FSPMI merata dan mengakar kuat di seluruh wilayah di Indonesia. (sup)