Purwakarta, KPonline – Dalam upaya memperkuat pemahaman regulasi dan strategi advokasi anggota, Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PC SPAI FSPMI) Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang menggelar agenda Pendidikan Ketenagakerjaan gabungan.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, yakni pada Senin dan Selasa, bertempat di Ruang Training Center, Kantor Konsulat Cabang (KC) FSPMI Purwakarta. Agenda ini dihadiri oleh jajaran pengurus PC serta perwakilan Pimpinan Unit Kerja (PUK) SPAI FSPMI dari kedua wilayah tersebut.
Pendidikan ini menjadi momentum penting bagi konsolidasi organisasi di tingkat regional. Dengan menghadirkan pengurus dari Karawang dan Purwakarta, diharapkan terjadi pertukaran pengalaman dan strategi dalam menghadapi dinamika ketenagakerjaan yang semakin kompleks, terutama pasca implementasi berbagai regulasi turunan Undang-Undang Cipta Kerja.
Selama dua hari, para peserta dibekali materi intensif hukum ketenagakerjaan yang sering terjadi di sektor aneka industri.
Salah satu momen krusial dalam pembukaan acara adalah sambutan dari Ketua PC SPAI FSPMI Purwakarta, Hadi Hermawan. Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa pendidikan adalah instrumen paling vital bagi keberlangsungan serikat pekerja.
“Pendidikan bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan investasi kecerdasan bagi para pengurus PUK dan PC. Di tengah gempuran aturan yang seringkali mendegradasi hak-hak buruh, kader SPAI tidak boleh hanya mengandalkan otot, tapi harus mengedepankan otak dan strategi,” tegas Hadi di hadapan puluhan peserta.
Hadi juga menyoroti pentingnya sinergi antara Purwakarta dan Karawang.
Menurutnya, karakteristik industri di kedua wilayah ini memiliki kemiripan, sehingga tantangan yang dihadapi buruh pun hampir serupa.
“Dengan duduk bersama seperti ini, kita menyatukan persepsi. Pengurus di PUK dan di PC harus berani dan paham aturan agar tidak mudah diintimidasi atau dikelabui dalam perundingan di tingkat perusahaan. Kita ingin mencetak pemimpin-pemimpin buruh yang militan namun tetap berbasis data dan regulasi,” tambahnya.
Kurikulum Pendidikan Dua Hari difokuskan pada penguatan internal dan fundamental serikat. Peserta diajak untuk mendalami kembali peran dan fungsi pengurus dalam melayani anggota. Sementara pada hari kedua, materi bergeser ke arah teknis pembelaan dan mitigasi perselisihan hubungan industrial.
Antusiasme peserta terlihat dari aktifnya sesi diskusi tanya jawab. Banyak pengurus PUK dan PC yang memaparkan kendala di lapangan, yang kemudian dibedah bersama menggunakan kacamata hukum ketenagakerjaan yang berlaku.
Melalui pendidikan gabungan ini, PC SPAI FSPMI Purwakarta dan Karawang berharap akan muncul standarisasi pemahaman yang merata di tingkat unit kerja dan cabang. Kantor KC FSPMI Purwakarta, melalui fasilitas Training Center-nya, berkomitmen untuk terus menjadi wadah kawah candradimuka bagi lahirnya aktivis buruh yang berkualitas.
Kegiatan ditutup pada Selasa sore dengan komitmen bersama untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat langsung ke masing-masing perusahaan demi kesejahteraan anggota dan keluarganya.