Tiap 1 Mei, Kenapa Buruh Kok Selalu Demo?

Tiap 1 Mei, Kenapa Buruh Kok Selalu Demo?

Surabaya, KPonline – Masyarakat awam di sepanjang jalur yang di lewati oleh sekelompok massa aksi unjuk rasa, sering bertanya-tanya, kenapa tiap tanggal 1 Mei buruh selalu demo? Kenapa kok tidak menggunakan kesempatan libur untuk hal lain yang lebih bermanfaat, semisal berkumpul bersama keluarga ataupun istirahat saja di rumah.

1 Mei atau yang biasa di kenal dengan sebutan Mayday, tak lepas dari sejarah pergerakan unjuk rasa di masa lalu, tepatnya pada 1 Mei 1886 di Amerika Serikat. Dimana kala itu ratusan buruh/pekerja serempak melakukan unjuk rasa untuk menuntut kepada pemerintah, agar jam kerja dari yang sebelumnya 12 hingga 16 jam sehari, bisa di terapkan hanya menjadi 8 jam kerja.

Apakah perjuangan tersebut berhasil? Jawabannya adalah Ya, hal tersebut berhasil!, dan bisa kita lihat hari ini di tempat kerja kita masing-masing, mayoritas perusahaan secara normatif telah mengatur bahwa jam kerja kita sudah 8 jam kerja perharinya, dan jika bekerja di atas jam tersebut, bisa di sepakati secara bersama bahwa akan ada hitungan lembur.

Cuma itu saja? Kan sudah berhasil? Tapi kenapa tetap harus ada unjuk rasa? Hal yang bisa menjawab pertanyaan ini adalah setiap 1 Mei, memang seharusnya di peringati dengan cara melakukan unjuk rasa, karena akan tidak relevan jika 1 Mei di gunakan untuk bersenang-senang, karena pada tanggal tersebut, banyak puluhan buruh yang telah gugur dan meninggal dunia di tembak oleh aparat bersenjata, setelah berjuang demi adanya sebuah perubahan di jam kerja waktu itu.

Peristiwa itulah yang membuat tanggal 1 Mei, akhirnya menjadi sebuah peringatan yang mendunia, dan oleh pemerintah kita (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), melalui Keppres No. 24 tahun 2013, 1 Mei di tetapkan menjadi hari libur nasional.

Demi menjaga serta memperingati para pejuang buruh yang telah gugur, akhirnya setiap tanggal 1 Mei, buruh di manapun berada selalu melakukan unjuk rasa, untuk melanjutkan tongkat estafet para pejuang buruh pendahulunya, dengan mengangkat isu atau permasalahan yang sedang di rasakan di wilayah mereka masing-masing. (Bobby)