Sidoarjo, KPonline – “Setiap Pendidikan Dasar Garda Metal, FSPMI Sidoarjo selalu menjadi daerah yang mengirimkan peserta paling banyak namun berbanding terbalik jika ada aksi di daerah,” demikian kalimat pembuka Suyatno dalam Rakercab FSPMI Kab Sidoarjo, Rabu 17 Desember 2025 yang bertempat di Rumah Makan Djoyo, Sidoarjo.
Suyatno menilai bahwa jumlah anggota Garda Metal Sidoarjo yang besar seharusnya bisa jadi senjata utama dalam setiap aksi FSPMI, namun ternyata masih banyak aksi yang selalu sedikit Garda Metal yang mengawal. Hal tersebut bukan karena Garda Metal tidak mau mendukung namun karena kurangnya Koordinasi Pimpinan Cabang SPA dengan Konsulat Cabang sehingga tidak bisa menginstruksikan Garda Metal untuk hadir.
Dimungkinkan karena Pimpinan Unit Kerja dan Pimpinan Cabang belum memahami bahwa garis koordinasi dan yang menerbitkan Surat Pemberitahuan Aksi seharusnya di tingkat Konsulat Cabang.
Jika koordinasi tidak dilakukan maka Garda Metal tidak akan memahami apa saja yang menjadi tuntutan dan sejauh apa proses perkembangan kasusnya . Jika sudah dilakukan maka Koordinator Daerah bisa mengkonsolidasikan anggota untuk mengawal kasus tersebut.
Suyatno menambahkan bahwa yang perlu dicatat adalah saat ini karena rata rata Garda Metal adalah pekerja aktif maka kemampuan pengawalan belum bisa yang sampai berbulan bulan.
Dengan menyampaikan hal tersebut Suyatno berharap agar kedepan Garda Metal Sidoarjo bisa lebih baik lagi dan lebih masif dalam melakukan pengawalan aksi FSPMI
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com