Bulukumba, KPonline – Minggu, 17 Agustus 2025, sejumlah buruh di Bulukumba mengaku belum sepenuhnya merasakan kemerdekaan dalam pemenuhan hak-hak mereka sebagai pekerja.
Bulukumba, salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang dikenal dengan julukan Butta Panrita Lopi (tanah para pembuat perahu), tidak hanya kaya dengan cagar budaya tetapi juga menjadi lokasi berdirinya berbagai perusahaan dari beragam sektor industri.
Dalam momentum peringatan Hari Kemerdekaan RI, SPAI FSPMI Makassar Raya melakukan perjalanan dan survei ke beberapa perusahaan di wilayah tersebut. Hasil survei menunjukkan masih banyak buruh yang belum memperoleh hak-hak normatif, sehingga kesejahteraan mereka masih jauh dari kata layak.
Salah seorang buruh, Daeng Sarro, mengungkapkan keluhannya seusai kegiatan membership SPAI FSPMI Makassar Raya.
“Kami sudah bertahun-tahun bekerja, tapi hak seperti cuti tidak pernah kami dapatkan. Jangankan cuti, sampai sekarang saja status kerja kami masih terus dikontrak,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi Pimpinan Cabang SPAI FSPMI Makassar Raya, Zainuddin Nur, menegaskan bahwa makna kemerdekaan bagi buruh seharusnya diwujudkan melalui pemenuhan hak-hak dasar pekerja.
“Kemerdekaan bagi buruh berarti mendapatkan hak-hak yang memang seharusnya mereka peroleh, seperti upah layak, jam kerja yang manusiawi, serta kondisi kerja yang aman. Fakta bahwa masih ada hak normatif yang belum terpenuhi menunjukkan perjuangan buruh untuk merdeka masih panjang,” ungkapnya.



