Suara Perempuan di May Day 2025 : Meneruskan Jejak Marsinah, Buruh KSPI Jawa Timur Desak Keadilan dan Kesetaraan

Suara Perempuan di May Day 2025 : Meneruskan Jejak Marsinah, Buruh KSPI Jawa Timur Desak Keadilan dan Kesetaraan

Surabaya, KPonline — Ribuan buruh KSPI tumpah ruah di jalanan Jawa Timur hari ini dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day. Di tengah teriakan tuntutan dan gelombang solidaritas, suara buruh perempuan menggema dengan lantang, membawa semangat perjuangan yang diwariskan oleh Marsinah, ikon perjuangan buruh perempuan asal Nganjuk yang gugur demi keadilan pada 1993.

“May Day bukan hanya tentang upah dan jaminan sosial, tapi juga tentang kesetaraan dan perlindungan yang adil bagi buruh perempuan,” ujar Putri, Salah satu massa aksi dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Surabaya. “Marsinah mati dibungkam, tapi suaranya hidup dalam perjuangan kami hari ini.”

Perempuan masih menjadi kelompok yang paling rentan di dunia kerja: banyak yang bekerja tanpa kontrak jelas, dengan upah di bawah standar, dan minim perlindungan terhadap kekerasan serta pelecehan di tempat kerja. Dalam aksi kali ini, FSPMI Jawa Timur menekankan perlunya regulasi yang lebih kuat untuk melindungi hak-hak buruh perempuan.

Tuntutan resmi yang disuarakan oleh FSPMI Jawa Timur dalam May Day 2025 antara lain:

1. Cabut UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan buruh dan memperparah sistem kerja kontrak.
2. Tolak PHK sepihak dan sistem kerja outsourcing yang eksploitatif.
3. Naikkan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup layak dan inflasi aktual.
4. Perluas jaminan sosial dan kesehatan, terutama untuk pekerja perempuan dan sektor informal.
5. Tegakkan keadilan gender di tempat kerja, termasuk cuti haid dan perlindungan dari kekerasan berbasis gender.

“Perempuan buruh hari ini bukan lagi korban yang pasrah. Kami adalah pejuang. Dan May Day adalah panggung kami untuk menuntut hak, menyuarakan kebenaran, dan melawan ketidakadilan,” tegas Putri, Wakil Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Aneka Industri FSPMI Kota Surabaya yang membidangi Pemberdayaan Perempuan.

May Day 2025 di Jawa Timur menjadi penanda bahwa perjuangan buruh, khususnya buruh perempuan, tidak pernah padam. Dengan semangat Marsinah, mereka terus melawan bukan hanya demi hidup layak, tapi juga demi martabat.