Sisi Lain Aksi Upah Jatim: Buruh Galang Donasi, Terkumpul Rp4 Juta untuk Bencana Lumajang

Sisi Lain Aksi Upah Jatim: Buruh Galang Donasi, Terkumpul Rp4 Juta untuk Bencana Lumajang
Tim Media Perdjoeangan melakukan penghitungan hasil donasi untuk bencana di Lumajang, Selasa (23/12/2025)

Surabaya, KPonline – Di tengah kepulan asap komando dan keriuhan aksi pengawalan upah tahun 2026, kepedulian sosial tetap berdenyut kencang di sanubari massa buruh Jawa Timur. Sambil menunggu hasil audiensi antara pimpinan serikat pekerja dengan Pemerintah Provinsi di Gedung Negara Grahadi, Tim Media Perdjoeangan melakukan penghitungan hasil donasi untuk korban bencana di Lumajang, Selasa (23/12/2025) malam.

Aksi penggalangan dana ini dilakukan secara spontan di tengah massa yang memadati Jalan Pahlawan, Surabaya. Dengan berbekal kotak kardus, tim bergerak menyisir barisan massa aksi untuk menghimpun solidaritas dari para buruh yang hadir dari berbagai daerah.

Bacaan Lainnya

Rincian Perolehan Donasi

Berdasarkan penghitungan yang dilakukan oleh tim (Bunga Djo, Abd Muis, dan Maynang), perolehan dana pada aksi hari ini mencapai Rp1.750.000.

Jumlah tersebut menambah saldo donasi yang telah terkumpul sebelumnya. Tercatat, tiga hari menjelang aksi, Tim Media Perdjoeangan telah menerima titipan donasi sebesar Rp2.300.000. Dengan demikian, total akumulasi dana sementara yang terkumpul hingga Selasa malam adalah sebesar Rp4.050.000.

Komitmen Kemanusiaan di Tengah Perjuangan

Rencananya, seluruh bantuan ini akan disalurkan langsung ke wilayah terdampak di Lumajang melalui koordinasi dengan FSPMI Lumajang. Namun, penggalangan dana dipastikan akan terus berlanjut pada aksi lanjutan yang diprediksi akan mengerahkan massa lebih besar pada Rabu, 24 Desember 2025 esok hari.

Seluruh dana yang terkumpul dari beberapa tahap penggalangan ini nantinya akan digabungkan sebelum didistribusikan secara kolektif kepada warga yang membutuhkan.

Aksi solidaritas ini menjadi bukti nyata bahwa di tengah perjuangan menuntut kesejahteraan dan keadilan upah, kaum buruh tidak pernah melupakan sisi kemanusiaan untuk saling membantu sesama yang sedang tertimpa musibah.

(Khoirul Anam)

Pos terkait