Gresik, KPonline – Sinergi antara FSPMI Gresik bersama BPJS Ketenagakerjaan Cabang Driyorejo menjadi langkah konkret dalam memperluas perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, khususnya bagi Pekerja sektor non-formal atau Bukan Penerima Upah (BPU).
Pada hari ini, Selasa (24/09/2025), Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Driyorejo, Sasongko Adji, bersama timnya, melaksanakan agenda silaturahmi dengan jajaran pengurus FSPMI Kabupaten Gresik. Pertemuan ini berlangsung di La Vilos Coffee, Ruko Citraland Driyorejo-Gresik, mulai pukul 10.00 WIB dalam suasana santai namun tetap produktif.
Turut hadir dalam kegiatan ini beberapa perwakilan dari FSPMI, antara lain:
1. Fery Adriyanto – Ketua Konsulat Cabang FSPMI Gresik.
2. Muhammad Arif Syamsu – Ketua PC SPAI FSPMI Gresik.
3. Didik Santoso – Sekretaris PC SPAI FSPMI Gresik.
4. Vincentius Anjar Lesmana – Sekretaris PC SPL FSPMI Surabaya.
5. Nuriadi – Pengurus PC SPL FSPMI Surabaya.
6. Nuri Dwiyanto – Ketua PUK SPAI FSPMI PT. Indomarco Prismatama Gresik.
Beserta anggota PUK SPAI FSPMI PT. Indomarco Prismatama Gresik:
1. Ahmad Sahri Al Fari
2. Meizar Rifan Anggara
3. Sugeng Prayitno
4. Mochammad Chanafi
5. Akhmad Khanif Mawardi
Selain dari FSPMI Gresik, pertemuan ini juga dihadiri oleh anggota dan pengurus FSPMI Surabaya yang berdomisili di wilayah kerja BPJS Ketenagakerjaan Driyorejo, yaitu meliputi Kecamatan Driyorejo, Menganti, Wringinanom, dan Kedamean di Kabupaten Gresik.
“Sudah lama saya ingin bertemu dengan kawan-kawan Serikat Pekerja FSPMI Gresik, dan alhamdulillah hari ini bisa terlaksana. Terima kasih atas sambutan dan kesediaannya,” ujar Sasongko Adji di awal pertemuan.
Sasongko menambahkan bahwa selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi wadah diskusi terkait berbagai hal, mulai dari permasalahan kepesertaan, pelayanan, hingga sosialisasi program BPU bagi pekerja mandiri dan sektor informal.
“Monggo, barangkali ada kawan-kawan yang ingin menjadi Agen Perisai, tim kami siap membantu dalam pelatihan dan sosialisasi di lapangan,” imbuhnya.
Terkait dengan kepesertaan BPU, Pemerintah Kabupaten Gresik telah menunjukkan komitmen melalui bantuan iuran bagi para pelaku usaha ojek online.
“Banyak kawan-kawan ojek online di Gresik sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui program BPU yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah,” jelas Fery Adriyanto.
Namun demikian, Fery menegaskan bahwa perluasan kepesertaan BPU ke sektor Pekerja non-formal lainnya menjadi PR bersama antara Pemerintah, BPJS Ketenagakerjaan, dan Serikat Pekerja.
“Kami dari Serikat akan terus mendorong agar cakupan peserta BPU bertambah dan iurannya bisa ditanggung Pemerintah, minimal untuk sektor-sektor rentan,” tegasnya.
Di sisi lain, tantangan besar juga datang dari masih banyaknya Perusahaan yang belum mendaftarkan Pekerjanya ke program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Hal ini menjadi isu penting yang perlu mendapat perhatian serius dari Dinas Tenaga Kerja, BPJS Ketenagakerjaan, dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
Dengan semakin masifnya sosialisasi, penambahan jumlah Agen Perisai, dan upaya pelaporan pelanggaran secara sistematis, diharapkan semakin banyak Pekerja yang terlindungi hak-haknya.
Pertemuan hari ini menjadi awal dari kolaborasi yang akan terus berlanjut secara berkala. Komunikasi yang intens dan sinergi yang kuat diharapkan mampu mewujudkan perlindungan menyeluruh dan kesejahteraan bagi seluruh Pekerja di wilayah Gresik dan sekitarnya.
(Maynang Suhartanto)



