Setelah 10 Tahun, Serikat Pekerja FSPMI PT Unipres Akhirnya Hadirkan PKB Pertama

Setelah 10 Tahun, Serikat Pekerja FSPMI PT Unipres Akhirnya Hadirkan PKB Pertama

Purwakarta, KPonline – Rasa haru dan syukur mewarnai perjalanan Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT. Unipres Indonesia. Setelah lebih dari satu dekade terbentuk, akhirnya untuk pertama kalinya PUK SPAMK FSPMI PT. Unipres periode 2025-2028 berhasil menghadirkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

“Alhamdulillah, puji syukur atas rahmat Allah, diberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses penandatanganan kesepakatan PKB. Secara pribadi saya sangat terharu sekaligus bersyukur, karena perjuangan ini tidak mudah,” ungkap Richi, Ketua PUK FSPMI PT. Unipres Indonesia.

Perjuangan menghadirkan PKB disebutnya penuh dinamika. Dari penyusunan draf hingga proses perundingan, banyak hambatan yang dilalui. Namun, dengan keyakinan, konsistensi, serta niat tulus untuk memperjuangkan kepentingan seluruh pekerja, PUK tetap teguh melangkah.

“Segala hal yang didasari niat baik untuk kesejahteraan bersama, Insya Allah akan diberikan jalan. Dan PKB ini adalah bukti nyata,” tambahnya.

PUK juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas dukungan para pimpinan FSPMI Purwakarta, baik di tingkat Pimpinan Cabang (PC) maupun Konsulat Cabang (KC), yang terus memberikan bimbingan hingga akhirnya kesepakatan PKB tercapai.

Lebih dari itu, PUK SPAMK FSPMI PT. Unipres juga menyampaikan penghargaan kepada pihak perusahaan yang telah memfasilitasi dan mengakomodir proses perundingan hingga terwujudnya PKB pertama dalam sejarah perjalanan serikat di perusahaan tersebut.

“Pesan kami (PUK), selamat untuk seluruh anggota. PKB ini adalah buah dari kesolidan dan kesabaran. Semoga dari sini kesejahteraan bisa kita wujudkan bersama. Dan untuk perusahaan, terima kasih atas kerja samanya. Semoga PT Unipres ke depan semakin maju dan sukses,” tutup Richi.

Hadirnya PKB pertama ini dapat dikatakan sebagai momentum penting, bukan hanya sebagai pencapaian organisasi, tetapi juga simbol bahwa kesatuan, kesabaran, dan konsistensi perjuangan buruh melalui Serikat Pekerja atau Serikat Buruh (SP/SB) akan selalu membuahkan hasil.