Padang Lawas, KPonline – Sejak sepuluh tahun terakhir bahkan lebih, pemukiman masyarakat di Pasar Lombang Desa Pasar Ujung Batu Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas, acap kali terdampak banjir akibat luapan air dari Sungai Batang Sosa.
Akibatnya, sebanyak 200 kepala keluarga yang bermukim di sepanjang satu kilometer bantaran Sungai Sosa tidak bisa melakukan aktifitas, karena banjir luapan Sungai Sosa tersebut.
“Bukannya tidak ada bangunan beronjong di tepi Sungai Sosa itu, akan tetapi karena tingginya debit air Sungai Sosa yang meluap dan tidak mampu menampung tingginya curah hujan yang turun, sehingga banjirpun tidak terelakan dan berdampak kepada 200 kepala keluarga masyarakat di Pasar Lombang,” sebut Kepala Desa Pasar Ujung Batu, H. Jumpa Taufik Hasibuan kepada media, Kamis (17/04/2025).
Seingat H. Jumpa Taufik Hasibuan, bencana banjir akibat luapan Sungai Sosa itu, sudah terjadi selama sepuluh tahun terakhir bahkan lebih. “Secepatnya, selama 18 jam luapan banjir Sungai Sosa merendam rumah milik 200 kepala keluarga dan tentu saja aktifitas mereka terganggu akibat banjir tersebut,” kata H. Jumpa didampingi Kasi Pemerintahannya, Raja Mahmud Lubis.
“Untuk itu, kami dari Pemerintahan Desa Pasar Ujung Batu dan Masyarakat di sini, meminta kepada pemerintah yang berwenang agar kiranya dapat membangun infrastruktur untuk penanggulangan banjit akibat luapan Sungai Sosa tersebut,” ujar H. Jumpa.
Menurut dia, setidaknya, kalaupun pemerintah berkeinginan membangun infrastruktur penanggulangan banjir, minimalnya ukuran infrastrukturnya sepanjang satu kilomer dan tingginya sekira 4 meter.
“Mengingat dgn kondisi bangunan beronjong di tepi Sungai Sosa yang sudah ada saat ini, kami nilai masih belum mampu menanggulangi dampak banjir. Bahkan di beberapa titik bangunan beronjong tersebut, sudah mengalami kerusakan sehingga tidak maksimal dalam penanggulangan banjir yang sewaktu-waktu datang tiba-tiba,” tutup H. Jumpa. (Maulana Syafi’i)
Foto : Istimewa