Sekretaris Umum PP SPL FSPMI Beberkan Filosofi Tari Topeng Ireng

Sekretaris Umum PP SPL FSPMI Beberkan Filosofi Tari Topeng Ireng

Jakarta, KPonline – Ulang tahun FSPMI ke 26 tahun menggelar aksi damai di depan Gedung DPR RI pada Kamis, 6 Februari 2025 diramaikan dengan Ragam kesenian salah satunya tari topeng ireng kesenian asal Magelang.

Dengan Kostum dan penampilan yang menarik tari topeng Ireng diperankan kawan-kawan garda metal Tangerang Raya kian menjadikan keindahan yang menyatu.

Dikutip dari berbagai sumber bahwa ada beberapa filosofi tari topeng ireng adalah menggambarkan semangat perjuangan melawan penjajahan dan nilai-nilai pendidikan karakter.

Berikut beberapa filosofi tari topeng ireng untuk diketahui :

1. Tari Topeng Ireng menggambarkan perjuangan prajurit yang berkamuflase melawan penjajahan Belanda.

2. Tari Topeng Ireng juga menggambarkan perjuangan melawan penjajahan Jepang saat adanya sistem kerja paksa “romusha”

3. Tari Topeng Ireng juga mengandung nilai-nilai pendidikan karakter, seperti penataan, lurus, nada, dan keras.

Sementara itu, Sekretaris Umum PP SPL FSPMI, Supriyanto, mengatakan bahwa tari topeng ireng yang diperankan Garda Metal Tangerang dalam merayakan HUT FSPMI ke 26 tahun selaras dengan isu-isu yang disuarakan FSPMI dalam aksi di antaranya :

1. Hapus Outsourcing
2. Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan – Tolak Asuransi Swasta Tambahan
3. Segera sahkan UU Ketenagakerjaan yang baru sesuai perintah Mahkamah Konstitusi (MK) dan yang melindungi hak buruh.
4. Tegakkan aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
5. Sahkan RUU Pekerja Rumah Tangga (PRT) menjadi Undang-Undang
6. Tolak Usia Pensiun 59 Tahun
7. Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan – Stop Impor
8. Pecat Jajaran Menteri yang Membiarkan Terjadinya Pagar Laut
9. Bentuk Panitia Khusus (Pansus) DPR RI tentang Pagar Laut
10. Dukung Terus Presiden Prabowo Subianto dalam Kebijakan Pro-Rakyat

“Ini pesan moral yang kami sampaikan kepada pemerintah Indonesia menyoroti permasalahan yang terjadi di negara saat ini yang kami kemas melalui tarian topeng ireng,” pungkas Supriyanto. (Yanto)