Bogor, KPonline – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Elektronik Elektrik (PP SPEE) FSPMI, Slamet Riyadi menghadiri agenda Jambore Pekerja Perempuan Nasional di Pusdiklat FSPMI, Cisarua, Bogor, Sabtu (12/07/2025).
Slamet Riyadi menekankan bahwa kegiatan ini harus jelas tujuan akhir dan outputnya seperti apa. “Kaderisasi memang penting dimulai dari keaktifan, tapi kalo sekedar aktif tanpa output untuk apa? Perlu ada kemauan dan kemampuan,” kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa kader berkualitas itu mampu membuat konsep dan menjalankan program. Untuk sektor Elektronik Elektrik saat ini sedang mengalami penurunan anggota yang signifikan, mulai dari Bekasi tutupnya pabrik Sanken di Juni 2025 lalu kemudian dilanjut proses PHK yang terjadi di Tegal produsen elektronik yang sekitar 450 orang pekerja terdampak, ini yang harus menjadi concern dalam pengorganisasian.
Slamet menjelaskan adanya potensi besar untuk diisi oleh perempuan terhadap beberapa bidang di struktur baik pimpinan cabang sampai tingkat pimpinan pusat, seperti Media, Bidang Organisasi, Advokasi, dan Pendidikan berbasis Online.
“Pendidikan berbasis online itu penting, mengingat sekarang teknologi sudah semakin berkembang, dan maraknya penggunaan sosial media sebagai alat yang mudah dijangkau,” ungkap Slamet Riyadi.
Menurutnya, meyakinkan calon anggota serikat pekerja biasanya hanya lewat offline ini harus dimulai dengan cara tatap muka, namun bukan hanya sekedar daring saja tapi mampu untuk menarik minat.
Dalam penyampaiannya di depan peserta Jambore, Slamet Riyadi menekankan bahwa kader berkualitas juga harus merujuk pada passion masing-masing.
“Semua bidang butuh perempuan, namun kader yang diharapkan bukan dari keterpaksaan namun menyesuaikan passionnya. Sukanya dimana lalu fokus di situ,” jelasnya. (Mia)