Purwakarta, KPonline – Solidaritas kembali tampak nyata di tubuh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Di tengah padatnya aktivitas organisasi, Sekretaris Konsulat Cabang (KC) FSPMI Purwakarta, Ade Supyani, bersama Bendahara Pimpinan Cabang (PC) Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) FSPMI Purwakarta, Cepi Sodikin, meluangkan waktu khusus untuk menjenguk Ketua PC Serikat Pekerja Elektronik Elektrik (SPEE) FSPMI Purwakarta-Subang, Yanto Sulistiyanto, yang dikabarkan sedang sakit. Rabu, (12/11/2025).
Kedatangan dua pengurus FSPMI tersebut menjadi bentuk nyata kepedulian antar sesama aktivis buruh yang selama ini bahu-membahu memperjuangkan hak-hak pekerja di berbagai lini perjuangan.
“Pak Yanto adalah sosok yang selama ini tidak pernah lelah di garis depan perjuangan buruh. Kami datang untuk memberikan semangat dan doa agar beliau segera pulih dan kembali bersama kami di medan perjuangan,” ujar Ade Supyani.
Senada dengan hal yang sama, Bendahara PC SPAMK FSPMI Purwakarta, Cepi Sodikin, menambahkan bahwa apa yang dilakukan ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan wujud persaudaraan yang telah mengakar kuat diantara sesama kader FSPMI Purwakarta.
“Solidaritas tidak hanya ditunjukkan di jalanan saat aksi, tapi juga ketika salah satu dari kami sedang berjuang melawan sakit. Ini bukti bahwa FSPMI bukan hanya organisasi, tapi keluarga besar,” katanya.
Diketahui, Yanto Sulistiyanto selama ini dikenal sebagai sosok yang aktif dan berdedikasi tinggi terhadap perjuangan buruh, terutama di sektor elektronik elektrik. Selama ini ia dikenal tak kenal lelah dalam menjalankan tanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugas dan kerja-kerja organisasi.
Di akhir kunjungan, Ade dan Cepi berharap agar Yanto dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Kunjungan tersebut sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh kader FSPMI, khususnya di Purwakarta bahwa perjuangan bukan hanya soal aksi atau demontrasi, tapi juga menjaga dan memperhatikan sesama pejuang. Karena di balik kerasnya dunia perburuhan, selalu ada ruang untuk empati dan solidaritas yang menghangatkan hati.