Karawang, KPonline – Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Sabilar Rosyad S. H, menyerukan kepada seluruh jajaran pengurus dan anggota untuk mempersiapkan diri menghadapi aksi besar pada 28 Agustus 2025 di Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan dalam Konsolidasi Ideologi FSPMI Karawang yang digelar di Aula Masjid Al Ghamar, Kamis (14/8). Sabilar menekankan pentingnya mengkonsolidasikan isu-isu perjuangan ke seluruh Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Unit Kerja (PUK), serta memastikan keberangkatan dengan massa maksimal.
“Tanggal 28 kita menuntut kepada pemerintah yaitu untuk segera menghentikan sistim kerja outsourcing yang merupakan bentuk penindasan, yang merupakan produk dari kolonialisme modern, Stop PHK dengan membentuk satgas PHK yang hingga kini belum jelas, isu pajak, khususnya PTKP, kita menuntut menjadi Rp7,5 juta. Dan terakhir terkait RUU Ketenagakerjaan,” tegas Sabilar.
Ia juga menyinggung keberhasilan perjuangan kenaikan upah 6,5 persen sebagai bukti pentingnya strategi politik bagi serikat pekerja. Mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi, Sabilar menegaskan bahwa rumus penetapan upah meliputi LPE (laju pertumbuhan ekonomi), inflasi, dan indeks tertentu.
“Kita akan dorong agar regulasinya segera turun, termasuk mempertahankan upah sektoral yang merupakan hasil perjuangan kita semua,” tambahnya.
Selain itu, hasil rapat pimpinan (Rapim) turut disampaikan dalam forum tersebut, salah satunya terkait calon-calon Pimpinan FSPMI.
Konsolidasi ini menjadi bagian dari persiapan strategis FSPMI Karawang menjelang aksi nasional yang diharapkan mampu menghimpun kekuatan buruh secara masif di Jakarta. (Zenk)