Jakarta, KPonline – Bertempat di Lantai 3 Kantor DPP FSPMI, Pondok Gede, Jakarta Timur, DPP FSPMI menggelar refleksi akhir tahun, Senin (23/12/2024). Sekretaris Majelis Nasional FSPMI, M.Yadun Mufidz, S.E. mengawali dengan melemparkan pertanyaan untuk renungan semua yang hadir.
“Apakah cita-cita yang kita wujudkan sudah tercapai?” kata H. Yadun.
Menurutnya, keberhasilan dan kegagalan organisasi selama 1 tahun ini mudah untuk mengukurnya yaitu program kerja yang sudah dibuat melalui 3 parameternya yaitu :
1. Harapan
2. Cita-cita
3. Aktual
“Kalau dalam istilah Islam ‘Tulul amal’ yang berarti panjang angan-angan. Kita ini bekerja sifatnya keroyokan, bekerja tidak sesuai bidang yang dibentuk tapi menikmati pekerjaan ‘Keroyokan’. Artinya perjuangan dalam situasi yang tidak ideal. Seperti halnya kondisi sekarang perjuangan upah, semua fokus keroyokan perjuangan di upah,” ungkap H. Yadun.
H. Yadun Mufid menegaskan, FSPMI harus kembali ke tujuan jangka panjang dan pendek. FSPMI harus membuat rencana aksi yang spesifik, hidupkan dan memfokuskan bidang-bidang yang sudah dibentuk karena harapan dan cita-cita anggota ada di tangan FSPMI.
“Tinjau kemajuan secara berkala, sebagaimana yang pernah dicanangkan cita-cita kita. Buruh Go Politik, kelas pekerja – Buruh pilih Buruh. Mengapa tidak tercapai target ini? Evaluasi lagi cita-cita itu. Semua berada di level kebijakkan,” ungkapnya.
“Banyak bidang dan Departemen yang sudah dibentuk, aktifkan dan bekerja sesuai dengan bidangnya. Sehingga FSPMI yang besar ini bekerja taktis tidak keroyokan,” tegas H. Yadun.
Saat ini, lanjut H. Yadun, FSPMI sedang mempersiapkan kader-kader muda. Tapi program ini bisa tidak berjalan dikarenakan minimnya budget.
Diakhir sambutannya Yadun Mufid berpesan tentang peran dan tanggung jawab. “Hindari tumpang tindih dan kekosongan, fokus pada proyek strategis dan perbaikan di bidang-bidang,” pungkasnya. (Endah)