PUK SPPK FSPMI PT. MUP, Bahas Keselamatan Anak dan Status Kerja Dalam Ratin PUK

PUK SPPK FSPMI PT. MUP, Bahas Keselamatan Anak dan Status Kerja Dalam Ratin PUK
Foto: Ratin Foto, Konsolidasi PUK SPPK FSPMI PT. MUP kebun Gondai PUK SPPK FSPMI PT. MUP Di Kebun Gondai

Pelalawan, KpOnline
Dalam upaya mempererat silaturahmi sekaligus memperkuat pondasi organisasi di tingkat basis, PUK SPPT FSPMI PT Mitra Unggul Pusaka (MUP) menggelar konsolidasi bulanan di Perumahan THP III Afdeling 4, Kebun Gondai, Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, pada Minggu (19/10/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri puluhan anggota dan pengurus PUK SPPT FSPMI PT MUP. Suasana keakraban tampak terjalin hangat di tengah forum yang membahas berbagai isu strategis seputar kesejahteraan buruh dan kondisi sosial di lingkungan perusahaan.

Ketua PUK SPPT FSPMI PT MUP, Hatta Zega, menyampaikan bahwa konsolidasi rutin menjadi ruang penting untuk memperdalam pemahaman anggota tentang manfaat berserikat serta memperkuat kesadaran kolektif dalam memperjuangkan hak-hak pekerja.

“Konsolidasi seperti ini bukan hanya mempererat hubungan antaranggota, tapi juga menguatkan tekad kita dalam menjaga marwah organisasi”, ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah persoalan aktual turut menjadi pembahasan, di antaranya keraguan anggota terhadap pengangkatan karyawan PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu) yang baru dilakukan perusahaan bulan lalu. Selain itu, anggota juga menyoroti minimnya fasilitas transportasi antar jemput siswa di lingkungan PT MUP Kebun Gondai, yang dinilai kerap melebihi kapasitas penumpang setiap kali berangkat sekolah.

Hatta menegaskan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan manajemen perusahaan untuk mencari solusi atas keluhan tersebut, terutama yang menyangkut keselamatan anak-anak sekolah.

“Masalah transportasi ini tidak bisa dianggap sepele. Saya akan menemui langsung pihak manajemen PT MUP dalam minggu ini, karena ini menyangkut keselamatan anak-anak yang setiap hari menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu”, tegasnya.

Terkait persoalan status PKWTT, Hatta juga memastikan bahwa anggota tidak perlu khawatir selama berada di bawah payung serikat pekerja SPPT FSPMI.

“Selama kita bersatu di bawah organisasi, setiap hak dan perlindungan hukum akan kita perjuangkan bersama. Tidak ada yang perlu diragukan”, tambahnya.

Konsolidasi bulanan tersebut ditutup dengan sesi diskusi dan refleksi bersama yang membangun semangat kolektif anggota untuk terus menjaga solidaritas, memperkuat organisasi, dan menjadi bagian dari perjuangan panjang buruh di sektor perkebunan.