Puisi : Mudik, Antara Rindu & Perjuangan

Puisi : Mudik, Antara Rindu & Perjuangan

Aku meninggalkan kota yang penuh dengan asap.
Meninggalkan pabrik yang menjadi tempatku bekerja.
Aku mudik ke kampung halaman.
Mencari kehangatan dan cinta yang tulus.

Rindu yang terpendam dalam hatiku.
Rindu pada keluarga dan tanah kelahiranku.
Aku ingin merasakan kehangatan ibu.
Aku ingin merasakan kegembiraan anak-anak.

Tapi, perjuangan masih panjang.
Perjuangan untuk mencari nafkah.
Aku harus kembali ke kota.
Aku harus kembali ke pabrik.

Tapi, aku tidak menyerah.
Aku tidak menyerah pada keadaan.
Aku akan terus berjuang.
Aku akan terus mencari keadilan.

Mudik, bukan hanya tentang rindu.
Mudik, juga tentang perjuangan.
Aku akan terus berjuang.
Aku akan terus mencari keadilan.

Banjar, 2 April 2025

(Yanto)