Bogor, KPonline – Jambore Perempuan Nasional SPEE FSPMI yang diselenggarakan di Pusdiklat FSPMI pada tanggal 11-13 Juli 2025, dihadiri oleh Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz, S.H pada hari Jum’at sore (11/07/2025).
Agenda ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars FSPMI, Mars KSPI, dan Mars Partai Buruh.
Dalam sambutannya, Riden Hatam Aziz menekankan bahwa organisasi akan tetap hidup dan berjalan jika ada aktivitas yang berkelanjutan, bukan hanya aksi tetapi juga membentuk pemahaman anggota melalui pendidikan dan kegiatan seperti jambore perempuan nasional SPEE FSPMI ini.
Ia juga menjelaskan bahwa kedudukan perempuan sama dengan laki-laki di dalam organisasi, sebagaimana diputuskan dalam Kongres V FSPMI.

Riden menambahkan bahwa dalam AD/ART FSPMI, kuota perempuan untuk menempati struktur organisasi adalah 40%, yang meningkat dari 30% pada Kongres V. Ia juga menyebutkan beberapa perempuan yang saat ini menjabat di struktur pusat FSPMI, seperti Nani Kusmaeni, Prihanani, Endang Widuri, dan Mundiah.
Selain itu, dijelaskan juga tentang proses perumusan perubahan undang-undang ketenagakerjaan baru.
“Ketika organisasi memanggilmu untuk aksi dan perlawanan, siap turun dan terlibat,” kata Riden Hatam Aziz, menekankan pentingnya konsistensi dalam berjuang untuk hal itu.

Sektor elektronik, sebagai pendiri FSPMI, disebut sebagai motor penggerak yang menopang organisasi.
Riden berharap bahwa kader perempuan akan mendominasi dalam struktur organisasi FSPMI pada Kongres ke VII yang akan dilaksanakan pada Februari 2026.
Sebelum membuka agenda Jambore, Riden meminta peserta untuk mengirim do’a bersama untuk Almarhum Suhadmadi mantan Ketua Umum PP SPEE FSPMI periode 2011-2016 yang baru saja meninggal dunia, serta do’a untuk para pendiri FSPMI.
Penulis : Mia
Fhoton : Istimewa


