Peserta TTM III Hadir dengan Semangat Tinggi untuk Perkuat Kapasitas Serikat Pekerja

Peserta TTM III Hadir dengan Semangat Tinggi untuk Perkuat Kapasitas Serikat Pekerja

Bogor, KPonline – Trainers Training Module III (TTM III) resmi digelar di Fave Hotel Bogor, 26–29 Agustus 2025. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), dan Danish Trade Union Development Agency (DTDA) ini menjadi ajang penting untuk memperkuat kapasitas kader serikat pekerja dengan fokus pada tema “Session Planning, Implementation, and Evaluation.” Selasa (26/8/25).

Dari KSPI, hadir tujuh peserta dengan semangat tinggi: Agung Purwanto, Dimas P. Wardhana, M. Ilyas, Marupi, Aisyah Fauziah, Rita H. Shalya, dan Yudo Kusumowardani. Kehadiran mereka tidak sekadar sebagai peserta, melainkan juga sebagai kader yang siap membawa semangat baru dalam membangun pendidikan serikat pekerja yang lebih profesional.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, KSBSI turut mengirimkan kader-kader terbaiknya, yakni Sih Aryanti, M. Iqbal Abdi, Dian Yudianingsih, Muji Rahayu, Parulian Sianturi, Nurwedi Handoyo, dan Ade Angga. Antusiasme mereka dalam mengikuti setiap sesi menjadi bukti komitmen untuk memperkuat kolaborasi lintas konfederasi dalam pengembangan program pelatihan.

Dua fasilitator dari DTDA, Nimfa Atienza dan Alvin Naboya, hadir memberikan pendampingan penuh. Mereka tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga menjadi inspirator yang terus mendorong peserta agar aktif, percaya diri, serta mampu bekerja sama dalam tim.

Setiap sesi pelatihan diwarnai dengan kerja sama yang erat. Peserta saling melengkapi melalui diskusi kelompok, latihan komunikasi, hingga penyusunan rencana pelatihan. Kolaborasi ini semakin nyata saat simulasi team presentation, di mana setiap anggota tim berkontribusi sesuai peran masing-masing—mulai dari mengatur alur, menyampaikan materi, hingga menjaga dinamika kelompok. Semua dijalankan dengan rasa tanggung jawab dan dukungan penuh.

Atmosfer kebersamaan yang tercipta membuat suasana TTM III hidup dan penuh energi positif. Peserta tidak hanya belajar dari materi yang diberikan fasilitator, tetapi juga dari interaksi dan pengalaman sesama kader. TTM III pun menjadi lebih bermakna, bukan hanya sebagai ruang pengembangan keterampilan, tetapi juga sebagai wadah membangun solidaritas untuk memperkuat perjuangan buruh di masa depan.

Pos terkait