Purwakarta, KPonline – Dalam momentum Musyawarah Unit Kerja (Musnik) ke-5 Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT. Ts Tech Indonesia, suara dari Ketua Bidang 3 Pendidikan, Muhammad Baryam Jami, menjadi catatan penting yang mengalirkan pesan harapan, ketulusan, dan semangat untuk masa depan organisasi.
Dengan salam hangat dan penuh hormat, saat dikonfirmasi Media Perdjoeangan Daerah Purwakarta, Muhammad Baryam Zami menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan Musnik. Ia menyoroti bahwa kehadiran para tamu undangan, baik dari internal maupun eksternal, menjadi bagian tak terpisahkan dari keberhasilan acara hari itu.
“Alhamdulillah, acara hari ini berjalan dengan baik. Para tamu undangan telah hadir, termasuk dari Kadisnaker dan insyaallah nanti juga akan hadir Bupati Purwakarta,” ujarnya dengan nada optimis.
Namun bukan hanya soal teknis dan susunan acara, Jami menitikberatkan pesannya pada harapan besar yang ditujukan bagi kepemimpinan baru PUK periode 2025–2028, di bawah komando Deni Abdul Rohman. Ia menyampaikan ucapan selamat dan doa agar Deni bisa menjadi pemimpin yang bijaksana, progresif, serta mampu membawa kesejahteraan nyata bagi para anggota serikat.
“Mudah-mudahan Deni bisa menjadi ketua yang lebih baik lagi, bisa memajukan PUK SPAMK PT. Ts Tech Indonesia, serta mensejahterakan anggotanya,” tutur Jami.
Dalam konteks yang lebih luas, Jami juga menegaskan harapannya agar PUK SPAMK FSPMI PT. Ts Tech Indonesia mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi Purwakarta, terutama dalam memperjuangkan nasib dan hak-hak buruh.
“Semoga PUK bisa banyak berkontribusi untuk Kabupaten Purwakarta, khususnya untuk buruh-buruhnya,” imbuhnya sebelum menutup dengan ucapan terima kasih dan salam penutup.
Pesan ini tidak hanya menggambarkan harapan personal dari seorang Ketua Bidang Pendidikan, tetapi juga menggambarkan arah visi kolektif dari PUK SPAMK FSPMI PT. Ts Tech Indonesia untuk menjadi motor penggerak dalam membangun solidaritas pekerja yang sejahtera dan berdaya.
Musnik ke-5 ini bukan hanya momen reorganisasi struktural, melainkan refleksi atas perjalanan, tantangan, dan cita-cita besar ke depan. Di tengah perubahan zaman dan tantangan industri, suara seperti yang disampaikan oleh Muhammad Baryam Zami menjadi penting, sebagai penanda bahwa pendidikan, kepemimpinan bijak, dan kontribusi nyata adalah fondasi kuat yang harus terus diperjuangkan oleh serikat pekerja.
Foto by Fajar Setiady