Medan,KPonline, – Dalam dunia industri yang terus mengalami perkembangan, hubungan antara perusahaan dengan buruh bukan hanya sekadar hubungan kerja, tetapi menjadi hubungan kemitraan yang strategis demi membangun masa depan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Kapasitas buruh diperusahaan bukan hanya sebagai tenaga kerja, akan tetapi sebagai stakeholder utama, elemen yang juga ikut menentukan kelangsungan, pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
Kemajuan dan kebesaran sebuah perusahaan, bisa terus berlangsung, tumbuh dan berkembang penentunya bukan semata-mata karena kepiawaian jajaran dewan komisaris dan dewan direksi yang memiliki ilmu pengetahuan cukup layak, dalam kata lain, “Kebesaran sebuah perusahaan bukan ditentukan oleh seorang sarjana, buruh yang buta hurufpun memiliki andil yang cukup besar”
Perusahaan tidak akan mampu berkembang tanpa kontribusi buruh, sebaliknya buruh tidak akan dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya tanpa perusahaan yang sehat secara ekonomi dan manajemen.
Prinsip “Perusahaan Sehat, Buruh Sejahtera” bukanlah hanya sekedar slogan tetapi merupakan fondasi utama didalam menciptakan ekosistem kerja yang harmonis, produktif, dan memiliki daya saing global.
Tuntutan kesejahteraan buruh tidak akan bisa diakomodir dan direalisasikan oleh perusahaan bila kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi tidak sehat, agar tuntutan kesejahteraan buruh tersebut bisa terealisasi maka yang utama dilakukan oleh buruh dan menejemen adalah menyehatkan kondisi keuangan perusahaan.
Sebuah pertanyaan mendasar, bagaimana mengetahui kondisi perusahaan yang sehat secara ekonomi dan menejemen.
Pertanyaan mendasar tersebut dengan sendirinya akan terjawab apabila perusahaan menerapkan sistim transparansi menejemen, memberikan informasi secara terbuka dan jujur kepada semua buruh tentang pengelolaan perusahaan terutama kondisi keuangan dan pencapaian produktivitas, dengan demikian akan terbangun kepercayaan bagi seluruh buruh, terjadi peningkatan kolaborasi,kredibilitas dan akuntabilitas terhadap kelangsungan perusahaan.
Selain itu peranan serikat buruh yang ada diperusahaan juga sangat menentukan, seluruh pengurus serikat buruh harus mampu melakukan analisa dan evaluasi pencapaian produksi tinggi rendahnya harga pokok produksi, dan melalui LKS Bipartit bersama dengan menejemen mencari solusi untuk meningkatkan produktivitas serta menekan harga pokok produksi
Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang mampu mengelola sumber daya secara bijak, memiliki tata kelola yang transparan, menjunjung tinggi etika bisnis, serta memastikan kesinambungan usaha melalui inovasi dan produktivitas.
Kesehatan perusahaan tidak hanya diukur dari keuntungan finansial, tetapi juga dari kemampuannya menciptakan lingkungan kerja yang aman, menghargai hak-hak buruh, dan menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Sementara itu, buruh yang sejahtera bukan hanya buruh yang mendapatkan upah layak, tetapi juga memperoleh jaminan sosial, kepastian kerja, kesempatan pengembangan diri, perlindungan hukum, serta rasa aman dalam bekerja. Kesejahteraan buruh menciptakan motivasi dan loyalitas, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan daya saing perusahaan.
Dengan terjalinnya sinergi yang kuat antara perusahaan dan buruh, maka akan terbangun masa depan dunia kerja yang berkeadilan, di mana hak dan kewajiban dipenuhi secara seimbang; serta berkelanjutan, Keberhasilan hari ini tidak mengorbankan generasi masa depan. Inilah saatnya perusahaan dan buruh berjalan berdampingan sebagai mitra sejati, bukan sebagai pihak yang saling berhadapan.
Melalui dialog sosial yang konstruktif, perundingan yang berkeadilan, serta komitmen bersama untuk membangun ekosistem industri yang tangguh, pengusaha dan buruh dapat mewujudkan cita-cita besar: Indonesia yang maju, berdaya saing, dan adil bagi semua pelaku ekonomi.
Perusahaan sehat adalah jaminan keberlangsungan usaha. Buruh sejahtera adalah kunci produktivitas bangsa. Perusahaan yang sehat dan buruh yang sejahtera merupakan wujud nyata kolaborasi bersama antara pengusaha dan buruh membangun masa depan yang berkeadilan dan berkelanjutan. (Anto Bangun)
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com