Cirebon, KPonline – Di mana pun adalah tempat dan waktunya diskusi seakan jadi sebuah kebiasaan. Hal ini yang dilakukan pekerja outsourcing di PLN yang jadi anggota Serikat Pekerja Elektronik Elektrik Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPEE FSPMI) jika bertemu dari berbagai daerah khususnya dalam agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SPEE FSPMI.
Terdiri dari tenaga alih daya di PLN Wilayah Sumatra yaitu Erick Mediarta, Husni Franki, Firnando serta Deni Ramdhani dari Jakarta dan Deddy Chandra selaku Wakil Bidang Organisasi Tim Nasional Pekerja PLN anggota SPEE FSPMI, diskusi membahas perkembangan organisasi di daerahnya masing-masing.
Berlokasi di Rest Area KM208 Tol Cipali, Senin (24/2/2025), diskusi tersebut dilakukan mengisi waktu istirahat makan siang serta sholat karena sudah memasuki waktu Dzuhur. Diskusi singkat namun cukup serius karena membahas kasus yang akan masuk ke pengadilan dari masalah ketenagakerjaan di wilayahnya masing-masing.
Erick Mediarta yang juga ketua DPW SPEE FSPMI Provinsi Lampung mengingatkan akan pentingnya setiap proses yang harus dijalani di level Pimpinan Unit Kerja (PUK). Karena apapun hasilnya, setiap proses menjadi pelajaran bagi perusahaan.
“Fokus pada proses”, ujar Erick dengan mengambil contoh sudah ada perusahaan alih daya di PLN yang sudah divonis terbukti melakukan pidana melalui proses pengadilan oleh SPEE FSPMI di Lampung.
Diskusi terhenti saat adzan masuk waktu sholat Dzuhur. Selesai sholat semua langsung naik bus untuk melanjutkan perjalanan menuju Rakernas SPEE FSPMI di Salatiga.
Penulis: Deddy Chandra
Foto: Deddy Chandra
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com