Penyebab 10,5 Juta Hektare Hutan Tropis Indonesia Hilang Bukan Rakyat, Tetapi Pemerintah yang Korup

Penyebab 10,5 Juta Hektare Hutan Tropis Indonesia Hilang Bukan Rakyat, Tetapi Pemerintah yang Korup

Medan,KPonline, – Hilangnya 10,5 juta hektare hutan tropis Indonesia bukan dikarenakan aktivitas masyarakat kecil yang mencari kayu untuk memasak, membangun rumah sederhana, atau membuka ladang kecil untuk bertahan hidup. Kerusakan ekologis sebesar itu tidak memiliki dasar logika disebankan oleh rakyat kecil. Skala kehancuran hanya dapat terjadi ketika kekuasaan, kebijakan, dan izin berada di tangan yang salah di tangan pemerintah yang korup, yang menjual masa depan hutan dan generasi bangsa demi keuntungan jangka pendek.

Rakyat selalu saja dijadikan kambing hitam. Di berita, pelaku yang ditangkap adalah pencari kayu bakar, petani kecil, atau warga yang membuka lahan beberapa hektare. Padahal, di balik hilangnya jutaan hektare hutan, terdapat jejaring raksasa, korporasi yang diberi izin lewat jalur gelap, pejabat yang menutup mata terhadap pembalakan liar skala industri, hukum yang tidak tegak dan pemegang kekuasaan yang menikmati bagian dari keuntungan haram itu. Deforestasi besar selalu dimulai dari meja perizinan, bukan dari parang rakyat kecil.

Korupsi membuat aturan kehilangan makna. Undang-Undang yang seharusnya menjadi pelindung hutan berubah menjadi alat transaksi. Izin konsesi diteken tanpa kajian lingkungan, kawasan lindung disulap menjadi area tambang atau kebun monokultur, dan aparat yang seharusnya mengawasi justru ikut mengatur jalannya bisnis gelap. Sementara itu, ketika bencana ekologis datang,banjir, longsor, kekeringan, rakyat pula yang disalahkan, seakan-akan merekalah yang meruntuhkan hutan seluas satu provinsi.

Pemerintah yang korup tidak hanya merampas hutan, tetapi juga mencuri masa depan. Ekosistem hancur, satwa punah, masyarakat adat kehilangan tanah leluhur, dan generasi mendatang mewarisi lingkungan yang rapuh. Semua itu bukan akibat rakyat kecil, melainkan akibat kekuasaan yang memprioritaskan keuntungan pribadi daripada kelestarian bumi.

Hutan tropis Indonesia tidak hilang karena masyarakat miskin,

tetapi karena kekuasaan yang menggadaikan hutan untuk kepentingan segelintir orang.

Dan selama korupsi masih bercokol dalam tubuh pemerintahan, deforestasi hanya akan terus menjadi luka yang semakin dalam bagi negeri ini.

“Bencana belum berakhir masih akan terus terjadi, ribuan nyawa akan kembali hilang, hutan itu sudah digunduli para pejabat korup, waktu akan menjawab semuanya” (Anto Bangun)