Pentingnya Peran Perempuan dalam Organisasi

Pentingnya Peran Perempuan dalam Organisasi

Nama Wiwik Aswanti kian dikenal di kalangan aktivis buruh perempuan dan media Serikat Pekerja FSPMI. Sosoknya yang kini menjabat sebagai Kepala Biro (Kabiro) Media Perdjoeangan FSPMI Bekasi dinilai sebagai figur yang konsisten, aktif, dan menginspirasi dalam membangun narasi perjuangan kelas pekerja di wilayah Bekasi dan sekitarnya.

‎Dalam beberapa dokumentasi kegiatan yang diunggah oleh akun resmi Media Perdjoeangan Bekasi, Wiwik terlihat memimpin rapat rutin (ratin) yang digelar di Sekretariat Konsulat Cabang Bekasi, Jalan Yapink Putra No. 11, Tambun Selatan.

Dalam forum tersebut, ia menyampaikan evaluasi kerja, mendengarkan laporan per divisi, serta menginisiasi rencana restrukturisasi tim media agar lebih dinamis dan responsif terhadap isu-isu pekerja.

‎“Media Perdjoeangan bukan sekadar penyampai informasi, tapi bagian dari strategi perjuangan kelas buruh,” tegas Wiwik saat memberikan pandangan umumnya dalam rapat yang digelar awal Juli 2025 lalu.

‎Tak hanya aktif di internal organisasi, Wiwik juga kerap tampil dalam kegiatan eksternal. Pada pertengahan tahun lalu, ia menyerahkan merchandise dan dokumentasi media kepada Konsulat Cabang FSPMI Bekasi dalam rangka penguatan identitas visual organisasi. Aksi simbolik ini menuai apresiasi dari pimpinan cabang serta aktivis lapangan karena dianggap memperkuat semangat solidaritas antaranggota.

‎Selain dikenal aktif di lapangan, Wiwik juga menorehkan prestasi pribadi. Pada Juni 2025 lalu, ia berhasil menuntaskan studinya di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Informasi tersebut dibagikan oleh akun Twitter @mp_bekasi, yang menyoroti keberhasilannya dalam menyeimbangkan peran akademik dan aktivisme.

‎“Kabiro Media Perdjoeangan FSPMI Bekasi Raih Prestasi Gemilang dalam Wisuda,” tulis akun tersebut dalam cuitannya.

‎Jejak karier Wiwik di Media Perdjoeangan Bekasi tak lepas dari sejarah panjang struktur media ini. Sejak 2014, Media Perdjoeangan Bekasi telah mengalami beberapa kali restrukturisasi, dan di bawah kepemimpinan Wiwik, peran media semakin kuat dalam menyuarakan isu ketenagakerjaan, termasuk liputan aksi-aksi buruh, advokasi perundingan PKB, dan pendidikan kelas pekerja.

‎Sebagai perempuan yang memimpin di ranah media gerakan buruh, Wiwik juga menjadi panutan bagi generasi muda, khususnya kaum perempuan yang ingin terlibat dalam perjuangan sosial. Ia membuktikan bahwa kerja-kerja media bukan hanya soal pemberitaan, tetapi juga bagian penting dalam membentuk opini publik dan memperkuat kesadaran kolektif kaum pekerja.

‎Dengan semangat dan dedikasi tinggi, Wiwik Aswanti terus membawa Media Perdjoeangan Bekasi menjadi alat perjuangan yang strategis dan bermartabat. Sosoknya menjadi bukti bahwa peran perempuan dalam organisasi menjadi penting dan patut diperhitungkan.

Media Perdjoeangan Bekasi di bawah kepemimpinan aktivis perempuan menjadi kekuatan perubahan yang nyata bagi keberlangsungan organisasi. (Rojali)