Pentingnya Media di Era Digitalisasi, Inilah 5 Teknik Pengambilan Gambar

Pentingnya Media di Era Digitalisasi, Inilah 5 Teknik Pengambilan Gambar

Pasuruan, KPonline – Di tengah gempuran era digital, media menjadi senjata penting dalam menyuarakan perjuangan buruh. Menyadari hal itu, Media Perdjoeangan Jawa Timur menggelar pelatihan workshop media bertajuk “Pendidikan Media Lanjutan : Videografi” pada 26–27 Juli 2025.

Kegiatan ini berlangsung di PPKA Indreng Genitri, Jln. Mustofa Kamal Pasa, Hutan Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Pelatihan diikuti oleh para pegiat media dari seluruh perwakilan serikat pekerja FSPMI se-Jawa Timur. Dari SPAI FSPMI PUK PT Aneka Tuna Indonesia, hadir Gatot Gunawan dan M. Ainur Rofiq sebagai peserta yang ditugaskan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam dunia media, khususnya dalam membuat konten video yang menarik dan komunikatif untuk disampaikan kepada anggota serikat.

Materi yang disampaikan tak sekadar teknis, tetapi juga menyentuh aspek strategi pengambilan gambar dari berbagai sudut pandang agar hasil video dapat menyampaikan pesan secara maksimal dan tidak membosankan.

Beberapa teknik pengambilan gambar yang dipelajari antara lain:

1. Eye Level: Kamera sejajar mata subjek – menimbulkan kesan alami dan netral.
2. High Angle: Kamera lebih tinggi dari subjek – memberi kesan subjek tampak lemah atau kecil.
3. Low Angle: Kamera lebih rendah dari subjek – membuat subjek terlihat kuat dan dominan.
4. Bird’s Eye View: Diambil dari ketinggian ekstrem – memberi gambaran keseluruhan dan visual dramatis.
5. Frog Eye View: Kamera nyaris sejajar tanah – memperkuat kesan besar dan monumental pada subjek.

Khairul Anam, selaku Kepala Biro Media Perdjoeangan Jawa Timur, menegaskan pentingnya upgrading skill bagi setiap kader media.

“Pekerjaan media tidak akan bisa berjalan jika tidak disertai individu yang punya semangat untuk terus meningkatkan kemampuan mengolah media,” ujarnya di hadapan peserta workshop.

Kegiatan ini membuktikan bahwa media bukan hanya alat penyampai informasi, tetapi juga bagian dari strategi perjuangan yang harus terus dikembangkan secara profesional dan kreatif. (Gunawan)