Pengurus FSPMI Purwakarta Takziah ke Rumah Budi Koswara, Simbol Solidaritas dan Kekeluargaan yang Hidup

Pengurus FSPMI Purwakarta Takziah ke Rumah Budi Koswara, Simbol Solidaritas dan Kekeluargaan yang Hidup
Supriyadi (Piyong), Panglima Koordinator Nasional Garda Metal FSPMI, bersama pengurus PUK SPAMK FSPMI PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia hadir untuk takziah di rumah Budi Koswara

Purwakarta, KPonline-Udara sore di Purwakarta terasa teduh ketika rombongan pengurus Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Purwakarta dari berbagai tingkatan, yakni Pimpinan Unit Kerja (PUK), Pimpinan Cabang (PC), hingga Konsulat Cabang (KC) datang bersilaturahmi ke rumah Budi Koswara, salah satu pengurus Konsulat Cabang (KC) FSPMI Purwakarta. Kamis, (6/11/2025).

Para pimpinan FSPMI Purwakarta di kediaman Budi Koswara. Dari Kanan Ke kiri: Fuad BM (Ketua KC FSPMI Purwakarta), Wahyu Hidayat (Ketua PC SPAMK FSPMI Purwakarta), Suryadi Gurning (Ketua PUK Hino sekaligus Bendahara KC FSPMI Purwakarta) Dan Budi Koswara.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa belasungkawa atas meninggalnya Ayahanda Budi Koswara pada Rabu, (5/11) kemarin.

Kedatangan mereka bukan sekadar kunjungan formal organisasi, melainkan wujud nyata dari rasa solidaritas dan kekeluargaan yang telah lama menjadi napas perjuangan FSPMI. Diantara wajah-wajah yang hadir, tampak kesedihan bercampur rasa hormat, menunjukkan bahwa hubungan sesama kader FSPMI bukan hanya diikat oleh struktur organisasi, tetapi juga oleh ikatan batin dan persaudaraan yang tulus.

“Bagi kami di FSPMI, duka seorang kawan adalah duka kita semua. Kami datang bukan sekadar membawa ucapan belasungkawa, tapi juga semangat untuk saling menguatkan,” ujar salah satu pengurus PC FSPMI Purwakarta yang turut hadir di rumah duka.

Suasana haru menyelimuti rumah keluarga Budi Koswara. Doa-doa dipanjatkan bersama, memohon agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan. Dalam momen itu, terlihat pula betapa eratnya jalinan kebersamaan di tubuh FSPMI, suatu nilai yang kerap dijaga dalam setiap langkah perjuangan mereka.

“Di FSPMI, kami tidak hanya berjuang di jalanan atau meja perundingan. Kami juga belajar menjadi keluarga yang saling menanggung beban, baik dalam suka maupun duka,” ungkap seorang pengurus PUK.

Budi Koswara sendiri dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan berdedikasi tinggi terhadap perjuangan buruh. Selama menjadi bagian dari kepengurusan KC FSPMI Purwakarta, ia selalu menempatkan prinsip solidaritas dan kemanusiaan di atas segalanya. Karena itu pula, kepergian ayahandanya menjadi duka bersama bagi rekan-rekan seperjuangan.

Momen takziah itu menjadi pengingat bahwa serikat pekerja bukan hanya wadah perjuangan hak-hak buruh, tetapi juga ruang tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. Di tengah hiruk-pikuk tuntutan dan aksi, mereka tetap menjaga sisi hangat sebagai sesama manusia yang saling menopang.

Seorang pengurus KC FSPMI lain menuturkan, “Kami percaya, kekuatan organisasi bukan hanya pada jumlah anggota atau kemampuan bernegosiasi, tapi pada seberapa dalam rasa kebersamaan yang kita pelihara. Saat salah satu dari kita berduka, semua ikut mendoakan. Inilah makna sejati dari solidaritas.”

Sore itu, rumah duka menjadi saksi bagaimana ikatan perjuangan bisa berubah menjadi ikatan keluarga. Bendera FSPMI tak hanya berkibar di jalan-jalan aksi, tetapi juga hadir dalam setiap ruang kehidupan anggotanya. Mulai dari tempat kerja, hingga ke ruang duka.

“Kekeluargaan dalam perjuangan tidak membutuhkan hubungan darah, cukup rasa sepenanggungan dan niat untuk saling menjaga. Karena di FSPMI, tak perlu sedarah untuk menjadi keluarga”