Penguatan Kapasitas Bidang Pendidikan Melalui Metodologi Pelatihan yang Efektif di Tingkatan Pimpinan Cabang

Surabaya, KPonline – Pendidikan spesialisasi Training of Trainer (TOT) yang dilaksanakan oleh Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PP SPAI FSPMI) memasuki hari kedua (7/10/2025) dengan fokus pada materi Metodologi Pelatihan.

Bacaan Lainnya

 

Kegiatan yang berlangsung di Grand Darmo Suite Hotel Surabaya ini diikuti oleh perwakilan Pimpinan Cabang (PC) SPAI FSPMI dari berbagai daerah yakni: Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Tuban, Jember, Lumajang, Banyuwangi, Jepara, Pati, dan Makassar, sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas kader dalam bidang pendidikan dan pelatihan organisasi.

 

Materi hari kedua disampaikan oleh Nur Mubin, atau yang akrab disapa Pakde Weah, seorang fasilitator berpengalaman dari Bekasi. Dalam paparannya, Pakde Weah menekankan bahwa tugas penting Pimpinan Cabang bukan hanya mengelola organisasi, tetapi juga memastikan keberlanjutan proses pendidikan bagi anggota melalui pendekatan dan metode yang tepat.

 

“Metodologi Pelatihan adalah kunci bagaimana kita menyampaikan ilmu dengan cara yang efektif, menyenangkan, dan bermakna. Karena keberhasilan pendidikan di SPAI FSPMI tidak hanya ditentukan oleh materi, tapi juga oleh bagaimana materi itu disampaikan,” ujar Pakde Weah di hadapan para peserta TOT.

 

Materi metodologi ini mencakup empat aspek utama, yaitu: prinsip dasar, pendekatan, metode, dan teknik. Keempat aspek tersebut menjadi fondasi penting dalam proses pendidikan agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal. Adapun tujuan dan fungsi metodologi pelatihan, sebagaimana dijelaskan dalam sesi tersebut, antara lain:

 

1. Mencapai tujuan pendidikan

2. Meningkatkan pengalaman belajar peserta

3. Memfasilitasi pengembangan individu, serta

4. Mendukung eksistensi fasilitator atau pemateri di lingkungan organisasi.

 

Pakde Weah juga menjelaskan berbagai Metode Pendidikan yang sering digunakan dalam kegiatan organisasi, seperti presentasi, ceramah, kuliah, small group discussion, buzz group, curah pendapat, role play, tanya jawab (Q&A), tugas individu atau kelompok, serta kombinasi dari berbagai metode tersebut. Menurutnya, pemilihan metode yang tepat harus disesuaikan dengan karakter peserta dan tujuan kegiatan agar proses pendidikan menjadi lebih interaktif dan efektif.

 

Dalam konteks program kerja bidang pendidikan, Pimpinan Cabang SPAI FSPMI memiliki rencana rutin sebagaimana ditetapkan dalam hasil Muscab atau Rakercab yaitu pendidikan dasar setiap tiga bulan sekali dan pendidikan lanjutan setiap enam bulan sekali. Program ini diharapkan menjadi sarana kaderisasi berkelanjutan guna menyiapkan calon pemimpin SPAI FSPMI di masa depan.

 

“Bidang pendidikan adalah bagian strategis dari organisasi. Melalui pendidikan, kita membangun sumber daya manusia yang kuat, militan, dan berkomitmen terhadap perjuangan buruh. Pendidikan bukan sekadar rutinitas, tapi investasi untuk keberlanjutan perjuangan organisasi,” tegas Pakde Weah.

 

Kegiatan Pendidikan Spesialisasi TOT ini menjadi momentum penting bagi SPAI FSPMI untuk terus memperkuat kapasitas kader di seluruh tingkatan. Dengan pendekatan metodologis yang tepat, proses pendidikan diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal, baik secara formal maupun non-formal, sesuai dengan perbedaan tujuan di setiap jenjang pelatihan.

 

Melalui pelatihan ini, Pimpinan Pusat SPAI FSPMI menunjukkan komitmennya sesuai hasil Rakernas IV SPAI FSPMI di Bandung dalam membangun sistem pendidikan yang terstruktur dan berkesinambungan, sebagai bagian dari strategi besar dalam pengembangan dan regenerasi sumber daya manusia organisasi untuk menghadapi tantangan perjuangan pekerja di masa depan.

(Wildan – Kontributor Jawa Timur)

Pos terkait