Jakarta,KPonline – Partai Buruh ikut mengomentari soal gugatan atau judicial review (JR) yang dilayangkan enam orang anggota partai dan nonpartai ke Mahkamah Konstitusi (MK) soal sistem pemilu proporsional terbuka.
Menurut Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, pihaknya akan mengikuti apa pun keputusan MK soal sistem pemilu tersebut.
“Partai Buruh siap mengikuti sistem proporsional terbuka atau sistem proporsional tertutup di dalam Pemilu 2024. Apa pun pilihannya, Partai Buruh siap mengikuti sistem yang akan dipakai di Pemilu 2024,” kata Said Iqbal di konferensi pers daringnya, Kamis (5/1).
Menurut Said Iqbal, sistem proporsional terbuka dan sistem proporsional tertutup sama-sama punya kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Sistem proporsional terbuka memungkinkan semua orang, tak terbatas dengan kader partai saja, bisa mengajukan diri sebagai caleg di pemilu. Sehingga, kata Said Iqbal, partai bisa menyaring siapa saja orang yang dianggap cocok menjadi wakil rakyat.
“Kekurangannya [sistem proporsional terbuka] adalah transaksional. Dari beberapa pemilu sebelumnya, bisa dilihat hanya orang yang punya uang yang bisa jadi caleg. Kelemahan lainnya adalah kaderisasi di internal partai juga tidak jadi program utama, akhirnya kita hanya dapat tokoh terkenal saja yang jadi caleg,” ucap Said Iqbal.
Sedangkan di sistem proporsional tertutup, caleg yang maju adalah kader partai yang sudah pasti akan membawa nilai-nilai, visi misi, dan ideologi partai. Sistem ini, menurut dia, juga bisa menghindari transaksional di pemilu.
“Kekurangannya adalah tidak memberikan ruang seluas-luasnya untuk orang-orang baik yang bukan kader dan tidak memberikan peluang yang sama bagi caleg yang akan mengikuti Pemilu 2024, karena partai kalau sudah sistem ini, akan menentukan siapa yang akan mengisi kalau dapat kursi,” ungkap Said Iqbal.
Selain itu, Said Iqbal melanjutkan, ketimbang sistem proporsional terbuka atau tertutup, pihaknya malah ingin menawarkan sistem baru: sistem distrik. Di sistem ini, masing-masing partai politik hanya akan mengajukan satu calon di setiap daerah pemilihan.
“Jadi yang dipilih hanya yang berkualitas. Di sinilah pertarungan antar-program partai dan kader yang maju sebagai caleg [terjadi]. Inilah yang Partai Buruh Inginkan. Tentu tidak mudah, tapi andai Allah mengizinkan, Partai Buruh akan tawarkan sistem distrik di Pemilu 2024,” pungkasnya.



