Sidoarjo, KPonline – Dalam upaya memperkuat struktur dan arah perjuangan politik kerakyatan, Partai Buruh Exco Provinsi Jawa Timur menggelar agenda konsolidasi dengan mengangkat tema “Konsolidasi Gerakan Partai Buruh untuk Kesejahteraan Buruh, Petani, dan Nelayan Jawa Timur.” Kegiatan ini berlangsung di Hotel The Sun, Kawasan Suncity Plaza Sidoarjo, Jalan Pahlawan No. 1, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Sabtu (29/11/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Bakesbangpol Jawa Timur Eddy Supriyanto, S.STP., M.PSDM., Dyah Sulistyowati, S.P., M.MA., perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Ketua Exco Partai Buruh Provinsi Jawa Timur H. Jazuli, S.H, serta Ketua dan Sekretaris Exco Partai Buruh dari seluruh Kota/Kabupaten se-Jawa Timur.
Rangkaian kegiatan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang kemudian dilanjutkan dengan Mars Partai Buruh, menambah semangat para peserta yang hadir dalam forum konsolidasi ini.
H. Jazuli: “Partai Buruh lahir dari keringat pekerja, bukan dari modal politik”
Dalam sambutannya, Ketua Exco Partai Buruh Jawa Timur H. Jazuli, S.H., memberikan pesan tegas dan membakar semangat kader serta peserta yang hadir. Ia menyoroti ketimpangan data kemiskinan nasional yang beredar di publik.
“Jika kita lihat di media sosial, angka kemiskinan versi BPS sangat berbeda jauh dengan angka yang dirilis oleh World Bank. Lalu mana yang benar? Kenyataan di lapangan jelas menunjukkan rakyat masih hidup dalam kesulitan,” ujarnya.
Jazuli kembali menegaskan karakter dan identitas perjuangan Partai Buruh sebagai partai yang lahir dari kebutuhan rakyat pekerja, bukan kepentingan elite.
“Partai Buruh lahir dari pabrik menuju publik. Tidak ada cukong-cukong di belakang gerakan ini. Dana perjuangan ini murni dari kelas pekerja,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Jazuli juga menyinggung ketimpangan distribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
“Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur lebih tinggi dari nasional. Tetapi, pertanyaan pentingnya: siapa yang menikmati? Mengapa hanya kalangan menengah ke atas yang mendapat manfaat, sementara buruh justru terpinggirkan?”
Acara kemudian resmi dibuka dengan ucapan Basmalah, sebagai tanda dimulainya diskusi dan penyusunan gerakan bersama untuk memperkuat perjuangan Partai Buruh di Jawa Timur menuju ruang-ruang strategis politik, baik sosial maupun elektoral.
Konsolidasi ini menjadi momentum penting bagi Partai Buruh Exco Jawa Timur untuk menyolidkan barisan, memperkuat jaringan organisasi, dan memastikan bahwa isu-isu strategis mengenai kesejahteraan buruh, petani, dan nelayan terus diperjuangkan secara konsisten dan terencana.
(Dede Faisal RA)



