Pangkornas Garda Metal FSPMI: Sebagai Garda Metal, Jaga Rumah Besar Organisasi FSPMI

Pangkornas Garda Metal FSPMI: Sebagai Garda Metal, Jaga Rumah Besar Organisasi FSPMI

Mojokerto, KPonline – Menjelang akhir tahun 2025, Garda Metal FSPMI Jawa Timur kembali menyelenggarakan Pelatihan Dasar Garda Metal (Latsar GM) ke-XII. Kegiatan ini berlangsung pada 27–28 Oktober 2025, bertempat di Bumi Perkemahan Indreng Genitri, Pacet, Mojokerto – sebuah lokasi yang penuh nuansa alam hutan pinus dan hawa sejuk pegunungan.

Sebanyak 150 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur hadir mengikuti Latsar GM XII. Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, dan Tuban kembali menjadi daerah dengan kontribusi peserta terbanyak.

Rombongan Garda Metal Nasional pun turut hadir sejak Kamis malam (25/09/2025) sebagai bentuk dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Tampak hadir Panglima Koordinator Nasional (Pangkornas) Garda Metal, Supriyadi Piyong, bersama jajaran seperti Isnaeni Marzuki, M. Nurfahrozi, serta perwakilan Garda Metal dari Tangerang, Bekasi, Bogor, Purwakarta, dan Jawa Tengah.

Pesan Tegas Pangkornas: Jaga Rumah Besar Organisasi.

Dalam sambutannya saat pembukaan, Supriyadi Piyong menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas militansi serta semangat perjuangan Garda Metal Jawa Timur yang terus aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, baik atas instruksi DPP FSPMI maupun DPW FSPMI Jawa Timur.

“Kawan-kawan adalah orang-orang terpilih, baik dari tingkat PUK maupun wilayah. Niatkan kegiatan ini sebagai pengalaman berharga yang mungkin hanya terjadi sekali seumur hidup. Ikuti setiap instruksi panitia dengan sungguh-sungguh,” pesan Supriyadi kepada peserta.

Ia juga menyinggung bahwa tahun 2026 akan menjadi tahun penting bagi organisasi karena akan dilaksanakannya Kongres FSPMI dan Munas SPA, sekaligus menjadi tahun politik dalam organisasi.
Dalam momentum ini, Supriyadi menegaskan bahwa FSPMI tetap berdiri tegak selama 26 tahun karena fondasi kuat yang dibangun atas empat hal utama:
1. Pembiayaan Iuran Organisasi (Check Off System/COS) yang tertib.
2. Militansi anggota yang tinggi.
3. Konsistensi dalam mengangkat isu-isu perjuangan buruh di Indonesia.
4. Kepemimpinan yang kuat di setiap tingkatan organisasi.

“Jaga rumah besar kita, FSPMI. Siapapun nanti Presiden atau Ketua Umumnya, Garda Metal harus tetap ‘sami’na wa atho’na’ (kami dengar dan kami taat),” tegas Piyong.

Di akhir sambutan, ia mengingatkan pentingnya niat dalam berjuang di organisasi. “Siapa yang berjuang dari hati, akan langgeng dalam organisasi. Tapi yang berjuang demi kepentingan pribadi, pasti akan tersingkir oleh seleksi alam.”