Gresik, KPonline-Aksi buruh di depan Kantor Cabang PT. Indomarco Prismatama Gresik pada 25 November 2025 berubah menjadi panggung pembuktian kekuatan organisasi. Ratusan anggota Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT. Indomarco Prismatama Gresik hadir memenuhi seruan perjuangan, dipersatukan oleh panggilan tegas Wakil Ketua Bidang Advokasi, Ahmad Khoirul, yang berdiri di atas mobil komando dengan orasi keras, lugas, dan menggugah.
Dengan nada penuh tekanan, Ahmad Khoirul mengingatkan bahwa buruh bukan objek kebijakan sepihak, melainkan subjek yang memiliki hak penuh atas penghidupan layak dan upah yang manusiawi. Ia menegaskan bahwa perlawanan buruh tidak boleh melemah dan organisasi harus menjadi pusat komando yang ditaati tanpa ragu.
“Hak upah layak bukan hadiah. Itu hak dasar kalian. Jika PUK memberikan instruksi, jangan tunda segera laksanakan..!, Kita tidak boleh dipecah, tidak boleh dibungkam,” tegasnya.
Orasinya menyentak kesadaran kolektif anggota yang memadati area depan kantor cabang. Militansi yang ia tunjukkan terbukti mampu menarik massa dalam jumlah besar, menandai bahwa buruh Indomarco Gresik masih memegang teguh tradisi perlawanan dan solidaritas.
Lebih jauh, Ahmad Khoirul menegaskan bahwa keberadaan massa buruh pagi itu bukan tindakan provokatif. Ia menyampaikan bahwa aksi ini adalah bentuk penegasan bahwa organisasi pekerja masih solid, masih hidup, dan masih berani menyampaikan tuntutannya secara terbuka.
“Kita hadir di sini bukan untuk unjuk arogansi. Kita ingin manajemen, pemerintah, dan publik melihat: inilah kesatuan kami, satu suara, satu langkah, dan satu perjuangan,” ujarnya.
Dalam orasinya, ia juga mengapresiasi seluruh anggota yang tidak gentar turun ke jalan mengikuti instruksi presidium SEKBER DPC SP/SB se-Kabupaten Gresik. Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan dan izin yang diberikan kepada jajaran manajemen PT. Indomarco Prismatama Gresik yang telah memberikan ruang bagi buruh untuk berkumpul dan melakukan baris-berbaris sebelum menuju titik aksi gabungan.
Aksi ini menjadi alarm keras bagi para pengambil kebijakan bahwa tuntutan upah layak untuk tahun 2026 bukanlah keluhan biasa, tetapi desakan yang lahir dari kebutuhan nyata. Dengan soliditas yang kokoh dan gerakan yang semakin besar, PUK SPAI FSPMI Gresik menegaskan bahwa mereka siap mengawal setiap proses, dari meja perundingan hingga jalanan, demi memastikan hak buruh tidak lagi dinegosiasi secara sepihak.