Musyawarah Unit Kerja Ke-5 PT Ts Tech Indonesia: Berjuang Dengan Keikhlasan

Musyawarah Unit Kerja Ke-5 PT Ts Tech Indonesia: Berjuang Dengan Keikhlasan

Purwakarta, KPonline – Suasana hangat dan penuh makna terasa di Ballroom Harper Hotel Purwakarta, Sabtu ini (19/7), ketika Musyawarah Unit Kerja (MUSNIK) ke-5 Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT. TS Tech Indonesia resmi digelar. Mengusung tema “Berjuang dengan Keikhlasan, Berpikir dalam Kesulitan,” acara ini tidak hanya menjadi momentum perubahan jajaran struktural kepengurusan, evaluasi dan perencanaan program kerja PUK, namun juga refleksi mendalam atas kondisi industri otomotif yang tengah mengalami penurunan signifikan.

Pembukaan acara berlangsung khidmat dan meriah dengan penampilan kesenian tradisional dari Sanggar Tari Putra Purnayudha, yang membawakan tarian daerah dengan penuh semangat, seakan menjadi simbol perjuangan dan kekayaan budaya yang tak pernah lekang oleh zaman.

Sambutan Ketua Panitia: Evaluasi dan Arah Baru Perjuangan

Budi Mulyana, Ketua Panitia MUSNIK V, membuka rangkaian sambutan dengan ucapan terima kasih yang mendalam atas kehadiran seluruh undangan, perwakilan manajemen, dan seluruh anggota unit kerja.

“Musnik ini adalah forum yang sangat penting dalam roda organisasi. Di sinilah kita merumuskan program kerja ke depan dan mengevaluasi perjalanan kita di masa lalu,” ujar Budi.

Ia menekankan bahwa tema yang diangkat bukan sekadar slogan, melainkan cerminan realitas yang dihadapi oleh para pekerja saat ini.

“Kita sedang berada di tengah-tengah kondisi sulit, terutama di sektor otomotif. Ini adalah PR kita bersama untuk berpikir lebih keras, lebih dalam, dan lebih kreatif agar tetap bisa memperjuangkan kesejahteraan buruh di tengah tekanan industri,” tegasnya.

Ketua PUK 2022-2025: Bersatu dalam Tekanan Global

Deni Abdul Rahman, selaku Ketua PUK periode 2022–2025, dalam sambutannya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh panitia PPK, SC, dan OC yang telah bekerja keras menyukseskan acara tersebut.

“Kita tahu betul bahwa industri otomotif, khususnya perusahaan asal Jepang, sedang tidak baik-baik saja. Dulu, lima tahun lalu, hampir semua orang jika mau beli mobil pasti larinya ke merek Jepang. Tapi sekarang? Kompetitor dari berbagai negara makin banyak,” katanya.

Deni menggarisbawahi bahwa situasi saat ini memaksa semua pihak untuk berjuang lebih keras lagi. Ia menekankan pentingnya kesatuan antara manajemen dan serikat pekerja agar bisa menghadapi badai ini bersama-sama.

“Saat kondisi sulit seperti inilah kekuatan solidaritas dan strategi organisasi sangat diuji. Kita tidak bisa hanya bertahan, kita harus bergerak maju dengan penuh perhitungan dan semangat yang baru,” ucapnya.

Presiden Direktur: Perlu Sinergi dan Kepercayaan

Presiden Direktur PT TS Tech Indonesia, Kazuhiko Hibara, turut memberikan sambutan dan apresiasi atas terselenggaranya musnik dengan baik. Ia menyampaikan refleksi pribadinya setelah dua tahun menjabat sebagai pemimpin tertinggi di perusahaan tersebut.

“Saat pertama kali saya datang, saya berdiskusi dengan Ketua PUK tentang tantangan besar yang sedang dan akan kita hadapi. Bisnis memang sedang tidak mudah, namun saya sangat menghargai bagaimana para anggota tetap sabar dan bertanggung jawab,” tutur Hibara.

Ia menekankan pentingnya membangun sinergi yang berkelanjutan antara manajemen dan PUK agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang di masa depan.

“Kepercayaan adalah fondasi utama. Jika itu bisa kita bangun dan jaga bersama, maka kita akan bisa menghadapi apapun tantangannya,” kata Hibara, mengakhiri sambutannya dengan optimisme.

Menatap Masa Depan: Musnik sebagai Titik Refleksi dan Konsolidasi

Musnik ke-5 ini tidak hanya menandai akhir dari satu periode kepengurusan, namun juga menjadi ruang konsolidasi dan perumusan strategi menghadapi kondisi ketenagakerjaan yang semakin kompleks. Turunnya permintaan mobil, naiknya harga bahan baku, hingga disrupsi teknologi dan kompetitor dari luar negeri adalah kenyataan yang tak bisa dihindari.

Namun di tengah kesulitan tersebut, semangat untuk berjuang dengan keikhlasan dan berpikir dalam kesulitan menjadi jawaban moral sekaligus langkah strategis. Forum ini diharapkan menghasilkan keputusan-keputusan yang tak hanya realistis, tetapi juga visioner.

Kehadiran pihak manajemen dalam forum musyawarah serikat pekerja seperti ini juga menjadi sinyal positif bahwa dialog sosial dan industrial tetap bisa dibangun, bahkan ditingkatkan, demi kepentingan bersama.

Di tengah tekanan global yang menghimpit dunia otomotif, MUSNIK ke-5 PT TS Tech Indonesia menjadi bukti bahwa harapan tidak pernah padam. Justru di saat sulit seperti inilah nilai-nilai perjuangan diuji: apakah kita bisa tetap berjalan dengan keikhlasan, dan berpikir jernih di tengah segala keterbatasan?

Jawabannya terletak pada langkah-langkah yang diambil setelah forum ini usai. Karena perjuangan tidak selesai di dalam ballroom, tapi baru dimulai di lantai produksi, di meja perundingan, dan di hati setiap pekerja yang memilih untuk tetap bertahan dan maju.