Purwakarta, KPonline – Dengan mengusung tema “Konsisten Berjuang dalam Memperkuat Organisasi dan Mewujudkan Kesejahteraan Pekerja”, Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT. Indo Bharat Rayon menyelenggarakan Musyawarah Unit Kerja (Musnik) ke-IV di kantor Konsulat Cabang (KC) FSPMI Purwakarta. Minggu, (21/9/2025).
Agenda ini tidak hanya menjadi forum pergantian kepemimpinan dan penyusunan program kerja, melainkan juga ruang refleksi bagi buruh untuk terus konsisten memperjuangkan hak-haknya.
Dalam sambutannya, Fuad BM selaku Ketua KC FSPMI Purwakarta menegaskan bahwa keberadaan serikat pekerja harus menjadi ruang pembelajaran bagi setiap anggotanya. “KC ini adalah tempat kita mencari edukasi, tempat belajar. Setiap pertemuan, setiap dinamika, bahkan hal-hal yang menyebalkan sekalipun adalah bagian dari pembelajaran kita untuk menjadi lebih sabar dan lebih kuat,” ujarnya.
Fuad mengakui perjuangan menuju kesejahteraan pekerja bukanlah jalan yang mudah. Dinamika hubungan industrial, keterbatasan upah yang masih berkutat pada standar minimum, hingga meningkatnya kebutuhan hidup keluarga, menjadi tantangan nyata yang dihadapi buruh di lapangan.
“Hampir semua kawan-kawan kita hanya menerima upah minimum. Sementara kebutuhan hidup terus meningkat setelah menikah, punya anak, sekolah, biaya kesehatan. Kalau hanya mengandalkan upah, tentu sulit berkembang. Karena itu, serikat pekerja harus hadir bukan hanya di dalam pabrik, tapi juga memberi dorongan untuk pengembangan ekonomi dan peningkatan keterampilan di luar pabrik,” jelasnya.
Hadir dalam Musnik ini, perwakilan dari berbagai PUK SPAI FSPMI Purwakarta pun turut hadir. Selain itu, Panglima Koordinator Nasional (Pangkornas) Garda Metal FSPMI Supriyadi piyong bersama Panglima Koordinator Daerah Garda Metal FSPMI Purwakarta Erik Santoso dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Purwakarta Didi Garnadi.
Tak hanya itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) SPAI, dan Ketua PC SPAMK FSPMI Purwakarta pun tampak hadir dalam agenda tersebut.
Fuad juga menekankan pentingnya membangun karakter yang kuat di dalam organisasi. Menurutnya, kekuatan organisasi buruh tidak hanya ditentukan oleh jumlah anggota, tetapi juga oleh karakter individu yang terbentuk dari proses perjuangan. “Kalau kita kuat di organisasi, kita akan punya karakter yang tangguh. Tapi kekuatan ekonomi juga memengaruhi karakter. Karakter penjilat itu biasanya muncul dari kekurangan dan tekanan ekonomi. Maka kita harus belajar mengembangkan diri, tidak boleh hanya diam,” tegasnya.
Ia bahkan menyinggung perlunya kemandirian ekonomi di kalangan buruh, mencontohkan bangsa lain yang mampu bertahan karena memiliki ketahanan pangan dan energi. “Kita harus belajar mandiri. Kalau kebutuhan dasar seperti pangan bisa dipenuhi sendiri, kita tidak mudah tertekan oleh fluktuasi harga. Kalau kita bisa menabung dan tidak hanya bergantung pada utang, kita akan lebih tenang menghadapi masalah,” katanya.
Musnik IV PUK SPAI FSPMI PT Indo Bharat Rayon ini diharapkan menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen perjuangan buruh FSPMI di PT. indo Bharat Rayon.
Tidak hanya untuk memperjuangkan kesejahteraan melalui jalur perundingan dengan perusahaan, tetapi juga melalui penguatan organisasi, peningkatan kapasitas anggota, dan kemandirian ekonomi.
Selain itu, Musnik ini diharapkan melahirkan keputusan-keputusan terbaik yang mampu menjawab tantangan buruh di masa depan. “Percayalah, kawan-kawan, kalau kita bergerak bersama, perlahan kita akan berdiri kuat. Dari organisasi yang kuat akan lahir buruh-buruh yang berkarakter, berdaya, dan sejahtera,” tutup Fuad BM.
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com