Garut, KPonline – Berbagai jenis kesenian yang ada di Jawa Barat tidak seluruhnya sengaja diciptakan. Ada yang berawal dari kebiasaan seseorang yang menarik sehingga dijadikan satu bentuk sajian seni pertunjukan yang bisa disaksikan hingga saat ini, salah satunya Seni Lais.
Ketua Umum PP SPL FSPMI, Taupik Hidayat, S.H., S.E. kepada koran perdjoeangan mengatakan seni Lais merupakan seni akrobatik yang berasal dari daerah Garut, Jawa Barat.
“Sekitar tahun 2019 seni Lais sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia oleh Kementrian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan,” kata dia, Kamis (18/9/2025).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Seni Lais biasanya dimainkan dengan menggunakan 2 batang bambu sepanjang 12 hingga 13 meter dan seutas tali tambang. Tali diikat dan dihubungkan dengan dua tiang bambu yang berjarak sekitar enam meter.
Setelah peralatan siap, mulailah sang pemain Lais naik dari tiang bambu hingga mencapai tali diatas.
“Di atas tali itulah sang pemain berjalan, tiduran, bersantai, bergelantung, berputar hingga membelah buah kelapa dengan goloknya, dan yang lebih ekstrim semua atraksi dilakukan tanpa tali pengaman (safety belt),” jelas pria asal Garut Jawa Barat tersebut.
Dalam pertunjukannya biasanya diawali dengan Pencak Silat, diiringi dengan alat musik Tradisional Sunda seperti Kendang, Reog, Tarompet dan Goong. Menurut sejarah, istilah Lais sendiri berasal dari seorang pemanjat pohon kelapa bernama Laisan. Ia berasal dari Kampung Nangka Pait, Kecamatan Sukawenging, Kabupaten Garut.
Laisan dikenal sangat terampil dalam memanjat pohon. Karena keahliannya itu, Laisan selalu menjadi tontonan masyarakat saat memanjat pohon. Seiring berjalannya waktu kegiatan ini menjadi kebiasaan dan hiburan masyarakat. Sehingga membuat para tokoh kesenian di daerah setempat tertarik dan mengkreasikan untuk dipentaskan didepan khalayak ramai. Hingga lahirlah Seni lais dari Garut Jawa Barat. (Yanto)