Purwakarta, KPonline – Menguatkan posisi serikat pekerja melalui pengorganisasian adalah tugas yang tidak pernah selesai. Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) memahami betul bahwa kekuatan serikat tidak hanya terletak pada jumlah anggota atau militansi dalam aksi, melainkan juga pada bagaimana karakter, citra, dan nilai organisasi itu dibangun dan dikenal publik.
Salah satu upaya penting yang terus dilakukan adalah memperkuat peran media dan publikasi. Karena bagi FSPMI, media bukan sekadar pelengkap kegiatan, melainkan bagian dari strategi perjuangan. Melalui media, pesan dan semangat perjuangan buruh dapat tersampaikan lebih luas. Baik kepada anggota, masyarakat, maupun pihak-pihak yang berkaitan seperti pengusaha dan pemerintah.
“Media adalah pewarta seluruh aktivitas, kebijakan, dan aksi serikat. Ia menjadi penghubung antara perjuangan buruh dan kesadaran publik,” ungkap Fajar Setiady, Kepala Biro Media Perdjoeangan FSPMI Purwakarta, saat melakukan kunjungan kerja ke Pimpinan Unit Kerja (PUK)Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) FSPMI PT Kyokuto Indomobil Manufacturing Indonesia, Rabu (8/10/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Media Perdjoeangan Kabupaten Purwakarta membahas pentingnya penguatan komunikasi internal melalui pembentukan Media PUK. Fajar menilai, setiap unit kerja perlu memiliki media agar aktivitas organisasi dapat terpantau dan diketahui secara luas oleh anggotanya.
“Dengan adanya media internal di tingkat PUK, anggota bisa tahu apa yang dilakukan pengurusnya. Ini juga menjadi sarana pembelajaran dan motivasi untuk ikut aktif dalam kegiatan serikat,” ujar Fajar.
Lebih lanjut, Fajar menyampaikan bahwa pendidikan Media Perdjoeangan akan diselenggarakan di Kantor Cabang FSPMI Purwakarta pada bulan November mendatang. Ia pun mengajak PUK PT Kyokuto untuk mengirimkan perwakilan dalam kegiatan tersebut.
“Diharapkan kawan-kawan Kyokuto bisa mengirim delegasinya untuk mengikuti pendidikan media. Ini bagian dari upaya membangun kekuatan narasi kita sendiri,” tambahnya.
Kegiatan kunjungan ini juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para pengurus PUK antusias menanyakan cara pengelolaan konten dan strategi publikasi yang efektif untuk memperkuat eksistensi organisasi di mata anggota dan masyarakat.
Media Perdjoeangan sendiri merupakan salah satu pilar organisasi FSPMI yang berdiri pada 5 Maret 2007, lahir dari kesadaran bahwa selama ini perjuangan buruh Indonesia jarang mendapat ruang di media arus utama. Sejak itu, Media Perdjoeangan menjadi wadah alternatif untuk menyiarkan berita perjuangan, pendidikan, dan advokasi kaum pekerja di seluruh Indonesia.
Sejarah pendirian Media Perdjoeangan berangkat dari kesadaran bahwa tidak ada media nasional yang secara konsisten menyiarkan perjuangan buruh. Maka Media Perdjoeangan hadir untuk mengisi ruang itu, agar suara buruh tidak hilang di tengah kebisingan isu-isu besar lainnya.
Melalui kegiatan seperti ini, Media Perdjoeangan di wilayah Purwakarta berkomitmen untuk terus mendekatkan diri dengan basis serikat pekerja di tingkat pabrik. Karena di situlah denyut perjuangan buruh sebenarnya berawal. Dari ruang kerja, rapat kecil, hingga kesadaran bersama untuk bersuara dan berorganisasi.
Kunjungan kerja Media Perdjoeangan Kabupaten Purwakarta ke PUK SPAMK FSPMI PT Kyokuto Indomobil Manufacturing Indonesia bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi merupakan momen penting dalam memperkuat budaya komunikasi, memperluas pemahaman tentang pentingnya media, dan meneguhkan semangat solidaritas antar anggota serikat.
Dengan penguatan di bidang publikasi dan komunikasi, Media Perdjoeangan Purwakarta berharap perjuangan buruh tidak hanya terdengar saat aksi di jalan, tetapi juga terbaca, terdokumentasi, dan menginspirasi banyak pihak. Karena di era informasi seperti sekarang, perjuangan tidak hanya di lapangan, tetapi juga di ruang pemberitaan dan narasi publik.