Mojokerto, KPonline – Seminar motivasi yang bertema perempuan,bagaimana jejak langkah perempuan FSPMI di dunia internasional hangat dibicarakan pada hari ini Minggu, 28 Desember 2025 di Ayola hotel Mojokerto. Opening acara pada pukul 09.00 oleh pembawa acara Daeni dan Anita selaku seksi PUK FSPMI PT SAI.
Sambutan dibuka oleh ketua kegiatan hari ini oleh Kuni dengan harapan para anggota bisa menambah wawasan,memperkuat perempuan perempuan FSPMI,membuka cakrawala berpikir kita mengenai perjuangan dan kontribusi buruh perempuan di tingkat nasional.
Gemuruh peserta saat menyanyikan lagu nasional indonesia raya,mars FSPMI,mars KSPI yang dipimpin oleh Dewi yang lues saat menjadi dirigen membuat acara menjadi semangat dan menyala.
Sambutan pertama disampaikan oleh ketua acara hari ini,kita sebut Kuni.Pesan beliau dengan adanya acara ini bisa menambah wawasan,memperkuat peran perempuan FSPMI,membuka cakrawala berpikir kita mengenai perjuangan dan kontribusi buruh perempuan di tingkat nasional.
Sambutan kedua oleh ketua PUK SAI meminta untuk mengimplementasikan di suatu hari dengan memanfaatkan dan memaksimalkan di lingkungan serikat pekerja sebagai pleno,seksi,dan pengurus.Sebagai anggota bisa benar benar aktif,sebagai pekerja jangan bekerja tidak punya manfaat.Beliau juga memaparkan bagaimana perjuangan upah.
“Agenda penyematan bandana pada Dewi sebagai perwakilan PUK SAI yang pernah kegiatan leadership di Korea selatan,” pungkas Reo Garsia. Doa menjadi penutup kegiatan inti yang dilantunkan oleh Anton dengan khidmat dan syahdu.
Berlanjut diputar perjalanan PUK SAI di tahun 2025 dengan kegiatan kegiatan yang diringkus dalam sebuah video.Masuk ke acara inti oleh Dewi sebagai moderator, Priharini HS sebagai narasumber. Sedikit profil yang disematkan beliau bekerja di PT. Honoris industri.Beliau di FSPMI sebagai vice presiden DPP FSPMI bidang luar negeri.
Banyak ilmu yang disampaikan terkait pengetahuan buruh di kancah internasional, bagaimana relasi serikat internasional, penjelasan industri all, ITF, sektor industri all, kantor regional dan penjelasan tentang ILO.
Nah, diselipkan foto Dewi dan Ardian yang diberi kesempatan emas mewakili FSPMI di luar negeri. Sejengkal kesan dadi Dewi adalah bertemu teman teman internasional untuk berbagi ilmu dan memberi semangat untuk rekan rekan agar bisa menjadi perwakilan untuk ke luar negeri.
Kesan Ardian sangat bervalue karena beliau harus berjuang untuk sekolah selama 2 bulan untuk membahas K3 di Turin, Italia. Dari 2 orang ini membuktikan bahwa FSPMI memberikan kesempatan seluas luasnya untuk para anggota agar bisa bermanfaat lalu menularkan ilmunya yang diperoleh ke sesama rekan rekan.
Di penghujung acara,refleksi ini menjadikan kita untuk lebih membuka lebar mata kita tentang PUK SAI.Banyak masukan dari anggota yang ditampung untuk dijadikan kegiatan di tahun depan sesuai request dari anggota yang terpenuhi risetnya. Anggota juga saling menyumbang pertanyaan dan usulan kepada pengurus PUK SAI dan para pengurus juga membuka sudut pandang dengan jawaban yang diberikan sedetail deatailnya untuk pertanyaan yang diberikan.