Masyarakat Harus Cerdas Menentukan Pilihan dalam Pemilu 2024

Masyarakat Harus Cerdas Menentukan Pilihan dalam Pemilu 2024

Bekasi, KPonline – Masyarakat Indonesia mayoritas adalah buruh, petani, nelayan yang seharusnya punya kesempatan untuk menjadi pengatur arah demokrasi di negeri tercinta ini.

Buruh yang notabene bagian besar dari masyarakat Indonesia tentu bisa mewarnai dan membuat sejarah baru bagi bangsa Indonesia. Malam ini Selasa (6/6/2023) ada diskusi yang menarik dengan tokoh masyarakat orang tua buruh, kakek dari buruh di Cikarang Selatan.

Diskusi semakin menarik ketika bicara beberapa regulasi produk politik yang dikeluarkan institusi yang mengatasnamakan wakil rakyat mayoritas tak berpihak pada rakyat.

Omnibuslaw salah satu produk politik yang tak berpihak pada buruh, kita lihat bersama dari 24 partai politik peserta pemilu 2024 (18 partai nasional, 6 partai lokal) hanya partai buruh yang melakukan judical review terkait omnibuslaw.

“Sangat Ironis jika pada pemilu 2024 masih ada keluarga buruh bahkan buruh sendiri memilih partai lain,” kata tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa sejujurnya hanya ingin sedikit memberikan gambaran saja kepada buruh dan keluarganya. “Saya tak akan memaksa memilih partai tertentu karena demokrasi jangan sampai di belenggu, tetapi realita yang ada seharusnya cukup bagi partai buruh meraup suara maksimal pada pemilu 2024 mendatang,” pungkasnya.

Selanjutnya ia mengaku sudah mengikuti pesta demokrasi/pemilu di Indonesia puluhan kali dan ia melihat bahwa politik uang selalu mewarnai hingga menurutnya hal itu sudah mendarah daging. Di akhir diskusi ia mengatakan bahwa pemilu 2024 ia akan memilih partai buruh.

“Sebagai keluarga buruh saya akan memilih partai buruh, yang memperjuangkan anak dan cucuku,” pungkasnya. (Yanto)