Kendal, KPonline – Pada hari kedua Jambore Pekerja Muda FSPMI Jawa Tengah, Minggu (3/8/2025), para peserta mengikuti sesi permainan team building yang dipandu langsung oleh tim Garda Metal Nasional. Meski dikemas dalam bentuk permainan, kegiatan ini bukan sekadar hiburan semata, melainkan sarana pembelajaran strategis mengenai kepemimpinan, kekompakan, dan penguatan struktur organisasi.
Melalui sejumlah permainan yang disajikan , para peserta diajak mengenali karakter diri dan rekan, mengevaluasi pola kepemimpinan, serta belajar pentingnya komunikasi, strategi, dan soliditas dalam mengelola organisasi, khususnya PUK (Pimpinan Unit Kerja).
Isnaini Marzuki selaku Sekretaris Nasional Garda Metal yang memandu sesi permainan tersebut menyampaikan bahwa semua permainan ini memiliki makna filosofis bagi perjuangan dan kehidupan organisasi.
“Permainan ini bukan soal menang atau kalah. Ini cermin dari bagaimana kita berorganisasi, bagaimana kita mengenali diri dan sesama, dan bagaimana kita bersikap saat diberi tanggung jawab,” ujarnya.
Isnaini menekankan tujuh poin penting hasil dari sesi tersebut:
- Setiap permainan adalah cermin diri dalam berorganisasi.
- Saatnya introspeksi dan evaluasi diri demi kemajuan organisasi.
- Ilmu kepemimpinan harus dibekali sejak dini oleh para pekerja muda.
- Militansi harus terus dijaga demi keberlangsungan perjuangan.
- Pejuang sejati tidak mudah baper (bawa perasaan) dalam keputusan organisasi.
- Jangan mudah menyerah saat menghadapi beban dan tantangan organisasi.
- Kesombongan dalam konflik internal harus dihindari. Seorang pemimpin sejati harus mau mendengar kebenaran dari siapapun.
Kegiatan yang berlangsung hingga malam hari ini tetap diikuti peserta dengan semangat dan antusiasme tinggi. Ini menjadi sinyal bahwa generasi muda FSPMI siap menjadi kader yang militan, progresif, dan mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik. (Ain)