Purwakarta, KPonline–Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) menerima kunjungan dari Joshua, seorang mahasiswa program Doktoral (S3) jurusan Sosiologi Industri dari Universitas Negeri Australia. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka riset mengenai dampak meningkatnya impor mobil serta penetrasi mobil listrik di Indonesia terhadap industri otomotif dan tenaga kerja lokal.
Joshua mengungkapkan ketertarikannya pada gerakan PUK SPAMK FSPMI PT. HMMI sejak melihat publikasi media perjuangan pada peringatan May Day 2025, ketika serikat pekerja membawa spanduk besar bertuliskan “STOP IMPOR TRUCK”. Menurutnya, pesan tersebut mencerminkan keresahan pekerja terhadap persaingan industri otomotif domestik dengan produk impor.
Diskusi berlangsung hangat dengan dihadiri Ketua PUK SPAMK FSPMI PT. HMMI, Suryadi Gurning, beserta jajaran. Pihak manajemen PT HMMI juga turut hadir, diwakili Joko dan Dwi, menunjukkan komitmen dialog terbuka antar pihak.
Dalam penyampaiannya, Suryadi menegaskan bahwa serikat pekerja tidak hanya memperjuangkan hak-hak pekerja, tetapi juga memikirkan keberlangsungan perusahaan.
“Serikat pekerja juga memikirkan keberlangsungan perusahaan, karena itu menyangkut anggota. Dengan banyaknya impor, maka produksi akan turun,” tegasnya.
Sementara itu, pihak manajemen melalui Joko menyampaikan pandangan serupa mengenai dampak produk impor terhadap produksi industri otomotif,Dampak impor karena perbedaan regulasi maupun perlakuan mengenai bea masuk produk impor yang merugikan industri automotive yg sudah lama existing di Indonesia.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran pandangan, namun juga penguatan relasi antara akademisi, serikat pekerja, dan manajemen dalam mengkaji tantangan industri otomotif di era global dan elektrifikasi.
Di akhir pertemuan, Joshua menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari PUK SPAMK FSPMI PT. HMMI dan manajemen. Ia berharap hasil risetnya dapat memberi kontribusi terhadap pengembangan kebijakan yang berdampak positif bagi pekerja dan industri otomotif nasional.