Ternate,KPonline – Kehadiran Kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park di Kabupaten Halmahera Tengah digaungkan oleh negara akan membawa kesejahteraan.
Namun realita yang terjadi justru melahirkan berbagai kompleksitas masalah. Paling tragis setiap tahun buruh di kawasan PT. IWIP terus mengalami kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja yang berulang-ulang tersebut tak pernah tuntas diselesaikan oleh pihak perusahan dan negara. Awal tahun 2023 ledakan smelter L kembali terjadi dan menelan 7 orang pekerja PT.IWIP.
Aslan Sarifuddin Ketua Partai Buruh Halmahera Tengah dan Koordinator Komite Politik Nasional Maluku Utara sekaligus Ketua DPW Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) -Malut, ketika diwawancarai menyampaikan insiden kecelakan kerja di kawasan industri tambang PT. IWIP Kec. Weda Tengah Kab. Halmahera Tengah pada 6 Januari 2023 merupakan kelalaian yang fatal dari pihak pengawasan perusahan, pemerintah daerah, Disnaker dan DPRD di komisi bagian ketenagakerjaan
Kecelakaan kerja di kawasan industri nasional ini sudah berulangkali dan puluhan nyawa buruh tambang terengut dan luka-luka. Artinya pihak perusahan, Pemda dan DPRD Halteng perlu menyikapi secara serius sampai ke akar masalah kecelakaan kerja.
“Kami mendesak Pemda, Dinas Ketenagakerjaan dan DPRD Halteng agar turun langsung ke lapangan untuk menginvestigasi secara menyeluruh sebab akibat insiden ledakan Smelter L PT. IWIP.”Ujarnya
*Bila perlu stop produksi di Smelter L PT. IWIP tanpa memotong upah buruh, baik itu pekerja Indonesia dan tenaga kerja asing. Untuk memastikan sarana produksi Smelter L kondusif sebaik mungkin.”Pungkasnya
(Ali Akbar Muhammad )