Bogor, KPonline – KSPI resmi membuka Jambore Perempuan dan Pekerja Muda KSPI 2025 yang digelar pada 19–21 Agustus 2025 di Gunung Geulis Camp Area, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari perwakilan federasi anggota KSPI dari berbagai sektor dan daerah di seluruh Indonesia.
Dengan mengusung tema “Memperkuat Peran Perempuan dan Pekerja Muda Menuju Gerakan Buruh yang Inklusif dan Berkeadilan”, jambore ini menjadi ruang konsolidasi, pembelajaran, serta penguatan jejaring antar aktivis serikat pekerja muda dan perempuan.
Sekretaris Jenderal KSPI, Ramidi, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran perempuan dan pekerja muda sebagai motor regenerasi gerakan buruh.
“Pekerja perempuan dan pekerja muda adalah kelompok strategis dalam perjuangan serikat buruh. Mereka tidak hanya menjadi penerus kepemimpinan, tetapi juga garda terdepan dalam memperjuangkan kesetaraan gender, keadilan sosial, serta perlindungan hak-hak pekerja di era perubahan yang penuh tantangan,” ujar Ramidi.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bro Olav dan Bro Floro dari Konfederasi Serikat Pekerja Norwegia (Landsorganisasjonen i Norge, LO). Kehadiran mereka menjadi bentuk nyata solidaritas internasional gerakan buruh. Dalam sesi materi yang dibawakan, mereka berbagi pengalaman mengenai peran strategis perempuan dan pekerja muda dalam serikat pekerja di Eropa, serta bagaimana solidaritas global dapat memperkuat perjuangan buruh di Indonesia.
“Kami percaya bahwa perjuangan buruh tidak mengenal batas negara. Kehadiran kami di Indonesia bersama KSPI adalah wujud solidaritas dan persaudaraan kelas pekerja. Kami berharap kerjasama antara LO Norwegia dan KSPI terus diperkuat, terutama dalam mendorong kepemimpinan pekerja muda dan perempuan di masa depan,” ungkap Bro Olav.
Selama tiga hari, para peserta akan mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, antara lain: Sesi motivasi kepemimpinan perempuan dan pekerja muda, Workshop hak-hak pekerja, kesetaraan gender, dan regenerasi kepemimpinan, diskusi kelompok, outbond, dan simulasi negosiasi, malam budaya dan pentas seni daerah, dan penyusunan rekomendasi serta deklarasi hasil jambore.
Diharapkan, kegiatan ini dapat menghasilkan rekomendasi program yang lebih inklusif dan berkelanjutan, memperkuat solidaritas lintas sektor, serta menjadi pijakan penting bagi KSPI dalam mendorong agenda keadilan sosial, demokrasi ekonomi, dan perlindungan pekerja di Indonesia.