KSPI Hadiri Platform Workers Academy di Manila, Perkuat Solidaritas Lintas Negara

KSPI Hadiri Platform Workers Academy di Manila, Perkuat Solidaritas Lintas Negara
KSPI (SPDT FSPMI), KSPSI, KSBSI Hadiri Platform Workers Academy di Manila, Filipina pada 26–28 Agustus 2025. Foto : Istimewa

Manila, KPonline – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melalui Serikat Pekerja Dirgantara, Digital, dan Transportasi (SPDT FSPMI-KSPI) mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti Platform Workers Academy yang diselenggarakan oleh International Trade Union Confederation (ITUC) Asia Pacific di Hotel Quezon, Manila, Filipina.

Delegasi Indonesia terdiri dari sembilan orang peserta, termasuk tiga perwakilan SPDT FSPMI-KSPI: Rusli, Sri Suhartini Fitriyanti, dan Faisal. Kegiatan ini juga dihadiri oleh serikat pekerja dari Indonesia (KSPI, KSPSI, KSBSI) serta dari Filipina (FFW, KMU, SENTRO, TUCP). Pelatihan dipandu oleh tutor internasional, di antaranya Carol Beaumont dan Patuan Samosir.

Bacaan Lainnya

*Isu Pekerja Platform Jadi Sorotan*

Dalam forum ini, peserta membahas kondisi terkini pekerja platform di berbagai negara. Sri Suhartini Fitriyanti (SPDT FSPMI-KSPI) memaparkan situasi pekerja platform di Indonesia yang masih menghadapi sejumlah tantangan:

– Status “mitra” yang membuat pekerja kehilangan perlindungan hukum.

– Belum adanya regulasi khusus yang melindungi pekerja platform.

– Perusahaan aplikasi kerap membuat kebijakan sepihak.

– Minimnya perlindungan kecelakaan kerja dan jaminan kesejahteraan.

Meski begitu, SPDT FSPMI-KSPI bersama KSPI terus melakukan organisasi, advokasi, dan pembelaan hak-hak pekerja platform, termasuk mendorong penyusunan draf regulasi baru di tingkat nasional.

*Solidaritas Internasional*

Dalam publikasi resmi ITUC Asia Pacific, kegiatan ini digambarkan sebagai Platform Workers Academy binasional yang mempertemukan serikat pekerja Indonesia dan Filipina. Bersama-sama mereka:

– Berbagi pengalaman menghadapi perusahaan aplikasi yang sama.

– Mengidentifikasi tantangan bersama dan strategi perjuangan.

– Menyusun rencana pengorganisasian dan kampanye di semua level.

– Menguatkan jejaring dengan Transport Workers Union Australia dan Rangsit Riders Thailand.

Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa perjuangan pekerja platform tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus dibangun melalui solidaritas lintas serikat, lintas sektor, hingga lintas negara.

*Menuju Perlindungan Pekerja Platform*

Selain diskusi kelompok, peserta juga mengikuti presentasi internasional, termasuk dari Monica (Argentina) yang membahas Brown Report yang akan diangkat pada Kongres ILC, November 2025.

Kehadiran KSPI dalam forum ini menegaskan komitmen untuk memperjuangkan perlindungan penuh bagi pekerja platform di Indonesia, serta memastikan mereka tidak terus terjebak dalam status “mitra” tanpa kepastian hak dan kesejahteraan.

*KSPI bersama gerakan buruh global akan terus memperjuangkan keadilan bagi pekerja platform — dari lokal hingga global!*

Pos terkait