Jakarta, KPonline — Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menjalin kolaborasi strategis dengan Danish Trade Union Development Agency (DTDA) dalam menyelenggarakan Seminar Nasional Ekonomi Hijau dan Transisi yang Adil di Hotel Osaka, PIK 2 – Jakarta Utara. Kamis, (17/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program kerja sama internasional untuk memperkuat kapasitas serikat pekerja Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan transformasi industri. Dalam seminar ini, seluruh peserta dari berbagai federasi serikat buruh diajak untuk memperdalam pemahaman dan strategi implementasi just transition – transisi menuju ekonomi hijau yang tidak meninggalkan pekerja di belakang.
“Transisi tidak bisa ditunda. Tapi kita tidak mau transisi yang mengorbankan hak dan kesejahteraan pekerja. Kita ingin transisi yang adil—just transition yang berkeadilan,” tegas Sri Rejeki, Perwakilan dari KSBSI, saat membuka seminar bersama Rusmiatun dari KSPI.

DTDA sebagai mitra internasional menegaskan pentingnya keterlibatan aktif serikat pekerja dalam proses transisi menuju ekonomi hijau.
“Kami percaya serikat pekerja memainkan peran kunci agar transisi ini benar-benar inklusif,” ujar perwakilan DTDA dalam sesi diskusi panel.
Dalam sesi tanya jawab, peserta seminar menekankan bahwa transisi energi dan perubahan sistem kerja harus mempertimbangkan nasib pekerja yang rentan terdampak, seperti buruh sektor manufaktur, transportasi, dan energi.
“Jangan sampai transisi ini hanya menguntungkan industri besar tapi justru menciptakan pengangguran massal. Just transition harus benar-benar adil, khususnya bagi buruh yang paling rentan,” ujar salah satu peserta dari sektor industri otomotif.
Senada dengan hal tersebut, Rusmiatun menyatakan bahwa keadilan dalam transisi bukan hanya soal kebijakan, tetapi tentang perlindungan nyata terhadap pekerja.
“Serikat pekerja harus terlibat sejak awal dalam merancang kebijakan transisi. Tanpa suara buruh, transisi ini tidak akan adil,” tegasnya.
Melalui kolaborasi antara KSPI, KSBSI, dan DTDA ini, harapannya just transition bukan hanya menjadi wacana internasional, melainkan menjadi gerakan nyata yang dibangun dari akar rumput pekerja di Indonesia. Seminar ini juga menjadi tonggak penting dalam menyatukan agenda perjuangan lintas konfederasi untuk menghadapi masa depan dunia kerja yang semakin kompleks.