Semarang, KPonline – Konsolidasi Wilayah FSPMI Jawa Tengah yang digelar pada hari Jumat (11/7/2025) menjadi momentum penting dalam perkembangan organisasi FSPMI di provinsi ini. Hal tersebut disampaikan oleh Luqmanul Hakim, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Jawa Tengah.
Sebelumnya, Luqmanul Hakim menyampaikan apresiasi kepada para anggota, khususnya kader muda, yang telah berpartisipasi aktif dalam training organizing pada bulan Juni 2025.
“Bagaimana kita saat ini adalah flashback pentingnya tentang pengembangan keanggotaan dan menyampaikan terima kasih yang kemarin ikut pelatihan organisasi para kader muda dan itu banyak ilmu yang didapatkan,” ujarnya.
Ia juga menyinggung kekhawatiran dari para pendiri FSPMI terkait keberlanjutan perjuangan organisasi di masa transisi ini, seiring dengan semakin banyaknya para pendiri yang telah tiada.
“Kekhawatiran para pendiri adalah apakah para kader muda FSPMI saat ini mampu memahami dan melanjutkan ideologi yang telah diwariskan. Secara kapasitas, saya yakin kawan-kawan muda memiliki kemampuan. Namun tantangan terbesar adalah memahami dan mengimplementasikan ideologi FSPMI yang dicita-citakan oleh para pendiri,” lanjutnya.
Luqmanul juga menegaskan bahwa meskipun FSPMI di Jawa Tengah masih tergolong kecil dari segi jumlah, namun sudah memiliki nilai tawar yang diperhitungkan.
“Dengan segala kerendahan hati, saya menyampaikan bahwa FSPMI Jawa Tengah telah memiliki posisi tawar. Organisasi ini akan terus eksis selama kita tetap berpegang pada nilai-nilai perjuangan dan menjauhkan diri dari kepentingan pribadi,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh kader untuk menjaga istiqomah dalam perjuangan, menanamkan rasa persaudaraan, serta membangun kekuatan bersama demi tujuan kolektif.
“Dalam organisasi, yang bertahan adalah mereka yang istiqomah dalam kebenaran. Ketika mulai melenceng dari nilai-nilai perjuangan, maka secara alami akan tersingkir. Marilah kita bersama membangun solidaritas, kekuatan, dan strategi perjuangan demi kemaslahatan bersama, bukan demi kepentingan pribadi,” tambahnya.
Sebagai penutup, ia menyampaikan pesan penting terkait korelasi antara kekuatan organisasi dan kesejahteraan buruh:
“Besarnya FSPMI akan sebanding lurus dengan kesejahteraan anggota. Nilai tawar yang tinggi akan membawa kita lebih dekat pada keberhasilan perjuangan ini,” pungkasnya.
Penulis: Ikhwan
Editor: Sup
Kontributor Tegal