Konsolidasi SPAMK FSPMI Bekasi : Persiapan Konsolidasi Akbar KSPI dan ITUC

Konsolidasi SPAMK FSPMI Bekasi : Persiapan Konsolidasi Akbar KSPI dan ITUC

Bekasi, KPonline – Menjelang akhir tahun, semangat perjuangan buruh dalam memperjuangkan kenaikan upah tahun 2026 mulai menggeliat. Hal ini tidak lepas dari kebijakan Presiden Prabowo yang menetapkan kenaikan UMK nasional sebesar 6,5% berdasarkan indikator pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan indeks tertentu.

Menyikapi hal tersebut, PC SPAMK FSPMI Kabupaten/Kota Bekasi menggelar konsolidasi organisasi di New Omah Buruh, pada Kamis (06/11/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 90% Ketua dan Sekretaris PUK dari seluruh unit kerja SPAMK FSPMI se-Bekasi.

Agenda ini juga menjadi ajang konsolidasi menuju Konsolidasi Akbar KSPI–ITUC yang akan dilaksanakan pada Senin (10/11/2025) di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Pemda Kabupaten Bekasi.

Turut hadir jajaran pengurus PC SPAMK FSPMI Bekasi, antara lain:
– Suparno, S.H. – Ketua PC SPAMK FSPMI Kab/Kota Bekasi
– Heny Agustianto – Sekretaris PC
– Abdul Aris, S.H., serta para pengurus lainnya

Heni Agustianto membuka sambutan dengan menekankan pentingnya menjaga persatuan di FSPMI. Ia menceritakan bagaimana semangat perjuangan ditunjukkan oleh pimpinan pusat, salah satunya Said Iqbal, yang tetap memimpin rapat meski dalam kondisi sakit.

“Alhamdulillah, FSPMI hingga hari ini tetap solid, tidak seperti organisasi lain yang sudah terpecah. Bang Iqbal pernah memimpin rapat sambil diinfus, hingga keluar darah — semua demi mempertahankan organisasi ini,” ungkap Heny.

Abdul Aris, S.H. selaku Bidang PKB menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada kepastian terkait Upah 2026, karena masih ada kekosongan hukum dan belum ada kejelasan dari pemerintah daerah maupun Disnaker.

“Sampai saat ini Depekab belum menggelar rapat pengupahan. Disnaker dan Bupati pun belum berani memberikan keterangan resmi terkait hal ini,” jelasnya.

Sambutan terakhir disampaikan oleh Suparno, S.H., Ketua PC SPAMK FSPMI Kab/Kota Bekasi yang juga dicalonkan sebagai Presiden FSPMI tahun depan. Ia menyampaikan pentingnya menjaga konsistensi dalam kegiatan organisasi.

“Serikat akan kuat jika konsolidasinya rutin, pendidikannya berkelanjutan, dan advokasinya kuat. Hal itu berlaku di semua tingkatan, termasuk di PUK. Jangan fokus pada jumlah, tapi pada konsistensi. Lama-lama, pasti akan bertambah,” tegas Suparno.

Ia juga menekankan agar seluruh PUK maksimal mengikuti Konsolidasi KSPI–ITUC mendatang, karena momentum ini akan digunakan untuk menyuarakan isu Upah 2026 dan pengawalan terhadap revisi UU Ketenagakerjaan.

Sebagai bentuk solidaritas, seluruh peserta yang hadir juga menyuarakan yel-yel dukungan terhadap kasus PHK Selamet Bambang Waluyo dan Wiwin Zaini Miftah, Ketua dan Sekretaris PUK SPEE FSPMI PT. Yamaha Music Manufacturing Asia, yang kini memasuki tahap kasasi di Mahkamah Agung, setelah sebelumnya memenangkan gugatan di PHI Bandung. (Ocha)