Tuban, KPonline – Minggu, 30 November 2025 – Pengurus PUK SPAI FSPMI Persatuan Pekerja PT Semen Indonesia menggelar konsolidasi internal sebagai langkah final menghadapi aksi besar-besaran pada 3–4 Desember 2025. Konsolidasi ini menegaskan tekad anggota untuk bergerak all out menuntaskan persoalan pelanggaran hak buruh yang dilakukan oleh PT Swabina Gatra.
Sejak awal forum, seluruh perwakilan sektor organisasi menyampaikan satu suara, Instruksi organisasi harus dijalankan tanpa tawar-menawar. “Perintah dari pimpinan FSPMI bukan untuk dinegosiasi, tetapi dilaksanakan dengan solidaritas penuh,” tegas jajaran pengurus.
Ketua PUK SPAI FSPMI PPPTSI, Shokhibusy Saefy, menyampaikan peringatan keras kepada perusahaan yang terus mengabaikan hak kompensasi pekerja. Ia menegaskan bahwa kesabaran buruh ada batasnya, terlebih ketika Nota Pemeriksaan I dan II dari Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Jawa Timur telah keluar namun tetap tak digubris.
“Kalau pelanggaran seperti ini dibiarkan, perusahaan akan semakin semena-mena dan nglunjak. Dan kami tidak akan tinggal diam,” tegasnya
Menurutnya, perjuangan ini tidak hanya menyangkut persoalan kompensasi yang belum atau tidak dibayarkan, tetapi menyangkut penegakan hukum dan kehormatan buruh di Kabupaten Tuban. Aksi pada 3–4 Desember nanti akan menjadi bukti bahwa buruh tidak bisa diperlakukan seperti objek bisnis yang bisa diperas seenaknya.
“Sebagai Ketua PUK, saya instruksikan aksi besok harus kita maksimalkan. Nek wedi ojo wani, nek wani ojo wedi. Kita lawan ketidakadilan ini bersama-sama,” ujarnya dengan nada tegas.
Aksi besar-besaran ini membawa dua tuntutan utama:
1. Bayar hak Eks pekerja/buruh PT. Swabina Gatra.
2. Agar perusahaan klien PT. Swabina Gatra mengevaluasi kerja sama bisnis dengan PT. Swabina Gatra serta memastikan pemenuhan hak-hak normatif pekerja/buruh yang dipekerjakan di perusahaan klien.
Konsolidasi ini menegaskan satu hal, FSPMI tidak akan pernah tunduk pada praktik ‘vendor drakula’ yang menghisap hak buruh. Dengan soliditas tinggi dan semangat perlawanan yang membara, mereka siap memastikan hukum ditegakkan dan hak pekerja dibayarkan sepenuhnya.
(Imam Mujaidin – Kontributor Tuban)



