Konferensi Pers Partai Buruh Dalam Rakernas II Tahun 2025: Calon Presiden dan Wakil Presiden Akan Merucut dari 100 Calon Pasangan Menjadi 6 Calon Pasangan

Konferensi Pers Partai Buruh Dalam Rakernas II Tahun 2025: Calon Presiden dan Wakil Presiden Akan Merucut dari 100 Calon Pasangan Menjadi 6 Calon Pasangan

Jakarta, KPonline – Partai Buruh hari ini menggelar Rakernas (Rakernas) ke II Tahun 2025, yang dilaksanakan dari hari Senin sampai dengan Rabu 17 – 19 Februari 2025, yang bertempat di Hotel Tavia (dahulu Hotel Grand Cempaka), Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Yang mengambil tema “Dengan Rakernas kita raih kemenangan di Pemilu 2029”. Senin (17/2/25).

Acara pembukaan dimulai pada pukul 10.00 WIB dan dihadiri oleh Majelis Nasional Partai Buruh, Pengurus Exco Pusat Partai Buruh, Perwakilan dari 38 Exco Provinsi, Exco Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia dan Tamu Undangan, DPRD Terpilih dari Partai Buruh dan masyarakat sipil dan Organisasi Mahasiswa kurang lebih 1.200 orang, di mana 700 orang hadir secara langsung di Hotel Tavia dan 500 orang yang lain mengikuti secara daring melalui Zoom, berasal dari 38 Provinsi 393 Kabupaten kota dari seluruh Indonesia dan perwakilan hampir 5000 kecamatan yang ada di Indonesia yang hadir sekitar 700 orang terdiri dari 4 Konfederasi Serikat Buruh terbesar, 60 Federasi serikat pekerja tingkat nasional, Serikat Petani Indonesia, Forum Guru dan Tenaga Honorer, JALA PRT, Organisasi Buruh Migran, Organisasi Pekerja Informal, Organisasi Perempuan PERCAYA dan organisasi kerakyatan lainnya dari seluruh Indonesia.

Dalam agenda Rakernas ini, Presiden Partai Buruh Said Iqbal dalam Konferensi Pers menyampaikan di hari terakhir Rakernas ke II ini akan memberikan pengumuman untuk calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan diusung oleh Partai Buruh pada Pemilu 2029 tanpa koalisi partai.

“Di hari terakhir Partai Buruh akan memberikan pengumuman untuk calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan diusung oleh Partai Buruh pada Pemilu 2029 tanpa koalisi partai, siapa namanya nanti akan diumumkan nama nama calon Presiden dan calon wakil presiden Republik Indonesia”, tegasnya saat Konferensi pers.

“Ada 100 tokoh atau 100 nama, dari mana nama-nama tersebut pertama tentu dari struktur kepengurusan partai, kedua dari simpatisan dan anggota Partai Buruh, ketiga dari buruh petani, ke empat dari Buruh nelayan, ke lima dari guru dan lain sebagainya”, ucapnya

“Dari masyarakat umum nanti akan muncul 100 tokoh dari 100 tokoh muncul di surat menjadi 45 nama dari 45 nama 17 nama dan terakhir enam nama calon presiden dan calon wakil presiden RI 2019 nanti diusung oleh partai buruh tanpa Koalisi Partai, bisa saja nama Pak Prabowo Muncul lagi, bisa saja karena untuk sementara nama-nama calon presiden dan calon wakil presiden itu berasal dari antara lain yang sekarang ada Pak Prabowo, kalangan Polri kalangan TNI dan ada satu menteri perempuan yang sekarang kalangan pesohor, ada jurnalis ada artis, ada Ustad tokoh agama, ada mantan KPK, ada anak muda ada anak muda dan juga berasal dari kepala daerah ada yang dari Jawa dan ada yang dari Indonesia Timur”, tambahnya

“Muncul nama-nama itu nanti lebih jelasnya dari kalangan yang sekarang berkuasa di pemerintahan, dari kalangan pesohor, dari kalangan kepala daerah, dari kalangan anak muda yang berumur 40 tahunan dan dari internal partai buru sendiri nanti nama-namanya lebih jelas akan diumumkan”, lanjutnya

“Saya ulangi 100 nama diperas jadi 45 nama kemudian jadi 17 nama terakhir enam nama dan diusung tanpa koalisi partai dengan mekanisme polling survei internal melibatkan kampus kuesioner ke jutaan, puluhan juta Simpati, Standar anggota masyarakat dan anggota partai buruh dan juga melalui mekanisme tim Seleksi oleh guru besar independen, calon presiden Indonesia dari partai buruh, dipilih oleh rakyat melalui polling survei dan sebagainya. mekanisme sistemnya nanti diputuskan dalam Kongres partai itu tahun 2026 bulan Januari”,

“Untuk Dukungan partai buruh kepada bapak presiden Prabowo Subianto tetap, tapi dengan 6 harapan, yang pertama Omnibus Law Klaster Ketenagakerjaan Alhamdulillah sudah selesai menang, yang kedua upah rakyat juga sudah tapi kita tunggu tahun-tahun berikutnya Bagaimana, yang ketiga Reforma agraria dan kedaulatan Pangan kita tunggu Swasembada pangan, kedaulatan pangan tapi reforma agrarianya belum jalan, yang kelima kuliah gratis, yang keenam guru dan tenaga honorer diangkat jadi PNS atau ASN.

“Yang terakhir terhadap beberapa isu, Partai Buruh akan mengirimkan tim hukum pada pemerintahan, sampai hari ini belum menjemput buruh migran yang masih dirawat di Malaysia. Kami dari Partai Buruh akan datang, kami akan bekerja sama dengan serikat buruh Malaysia. Di Malaysia saya kenal dengan presidennya, saya akan kirim partai buruh bersama KSPI, KSPI AGN apalagi Andi Gani ini kan Presiden ASEAN kita kirim”, ungkapnya Iqbal

“Kemudian untuk pagar laut kita akan instruksikan dari Tangerang Raya, Partai Buruh akan memeriksa bener nggak itu pagar laut dibongkar semua, karena gara-gara isu gas elpiji, pagar laut jadi hilang. jangan-jangan LPG ini menjadi pengalihan isu supaya pagar laut yang sudah mengarah pada satu dua orang konglomerat tidak dilanjutkan kasus hukumnya”, tambahnya

“Kemudian terhadap kebijakan jaminan kehilangan pekerjaan yang dibayar 60% dari upah terakhir tapi batas upah tertingginya 5 juta rupiah bila terjadi PHK kita mendukung, tapi sebenarnya kita dukung bukan itu Ya, kita inginkan adalah jaminan pensiun selama 2 tahun kalau orang di PHK itu dibayar. di negara maju begitu, memang sistemnya adalah iuran dan juga dari negara jadi yang benar itu, kita minta 2 tahun tapi kita terima kasih sudah 6 bulan terima 60% dari upah yang terakhir diterima tapi bukan 5 juta batasnya, batasnya adalah 4 kali ptkp jadi kalau ptkp yang baru setengah juta 18 juta jadi terakhir batas petingginya 18 juta bukan 5 juta”, ucapnya lagi.

Rakernas ini merupakan momentum strategis bagi Partai Buruh untuk memperkuat konsolidasi Kongres Partai buruh dan menjelang Pemilu 2029.

Rakernas ini diharapkan akan menjadi langkah penting dalam memperkuat Partai buruh di Indonesia dan memastikan kemenangan bagi rakyat di masa mendatang khususnya di Tahun 2029 yang akan meraih Kemenangan pada Pemilu Tahun 2029.