Pelalawan, KPonline – Anggota DPR RI Komisi XII bersama tim Gakkum KLHK kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke fasilitas operasional PT. RAPP, yang merupakan salah satu perusahaan raksasa di sektor kehutanan dan industri pulp. Dalam sidak tersebut, tim mengambil sampel limbah dari sekitar operasional perusahaan untuk diuji lebih lanjut di laboratorium di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (09/05/2025).
Sidak rersebut juga menyita perhatian masyarakat sekitar dan menimbulkan pertanyaan, apakah sidak ini akan membuahkan hasil nyata, atau hanya menjadi drama berulang tanpa kejelasan yang pasti?
Sejarah mencatat sejumlah sidak serupa, namun sayangnya banyak yang berakhir tanpa transparansi. Pada 2023, DPRD Pelalawan menyidak PT. RAPP terkait dugaan gas beracun dan kecelakaan kerja, namun hasilnya tak pernah dipublikasikan, pada tahun 2020 lalu, DLH Kabupaten Siak menemukan pipa limbah siluman ke Sungai Siak tanpa tindak lanjut terbuka, tahun 2014, ribuan ikan mati di aliran sungai Kampar, namun tak ada kejelasan siapa yang harus bertanggung jawab akan hal tersebut.
Masyarakat menanti kejelasan, apa hasil uji laboratorium dari sampel limbah tersebut, apakah ada pelanggaran atau tidak, masyarakat membutuhkan transparansi data, apabila ditemukan pelanggaran, sanksi apa yang akan diberikan, semua ini penting untuk menjamin akuntabilitas dan membangun kepercayaan publik.
Untuk masalah lingkungan hidup bukanlah hal yang dapat dipandang sebelah mata. Tanpa adanya tindak lanjut nyata, sidak hanya akan memperpanjang daftar drama tanpa kesimpulan.
Masyarakat harus tetap kritis dan aktif memantau, untuk masalah lingkungan hidup bukanlah hal yang dapat dipandang sebelah mata, jangan biarkan kasus ini senyap seperti sebelumnya, Sidak bukan tontonan, ia harus menjadi langkah nyata menuju keadilan lingkungan.
Penulis : Heri
Ikuti Whatsapp Channel Koranperdjoeangan.com
